Proyek Doup akan memberi kontribusi yang cukup panjang. Setelah nanti berproduksi, kami akan lakukan eksplorasi lanjutan sehingga akan ada tambahan cadangan
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan tambang emas nasional PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) akan menambah produksi dan penjualan di 2025, didukung oleh salah satu asetnya yakni Tambang Doup, yang ditargetkan mulai produksi pada akhir tahun 2024.

Tambang ini dikelola anak usaha PSAB yakni PT Arafura Surya Alam (ASA) yang berlokasi di Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara.

Direktur Utama J Resources Edi Permadi dalam keterangan dikutip di Jakarta, Kamis, menjelaskan proyek Doup bakal memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi kinerja PSAB.

Saat ini progres proyek mencapai 30-40 persen. PSAB selain menambang juga akan membangun pabrik pengolahan emas dengan kapasitas 2 juta ton batu.

Memiliki total konsesi sekitar 4.000 hektare (ha), pada tahap awal PSAB akan menggarap sekitar 500-600 ha. Mulai operasi produksi pada kuartal IV 2024, proyek Doup diestimasikan bisa berkontribusi untuk masa 15 tahun ke depan.

"Proyek Doup akan memberi kontribusi yang cukup panjang. Setelah nanti berproduksi, kami akan lakukan eksplorasi lanjutan sehingga akan ada tambahan cadangan," terang Edi dalam paparan publik PSAB.

Total investasi untuk menggarap proyek Doup mencapai 160 juta-170 juta dolar AS. Hingga saat ini, PSAB telah merogoh kocek sekitar 50 juta dolar AS sejak memulai proyek pada 2021.

Sementara itu, Direktur J Resources Adi Maryono menyebutkan proyek Doup bakal memberikan kontribusi yang besar mulai tahun 2025.

Adi memproyeksikan bisa memproduksi sekitar 50.000 ounces emas per tahun. Secara bersamaan, PSAB akan menjaga tingkat produksi dari tambang emas Bakan, Sulawesi Utara. PSAB menargetkan produksi dari Bakan bisa stabil di atas 80.000 ounces.

"Kami harapkan (proyek Doup) beroperasi penuh pada tahun 2025, karena tahun depan masih belum full produksi. Sehingga akan ada performa yang bagus di tahun 2025 dari Bakan dan Doup," ungkap Adi.

Sampai dengan kuartal III 2023, PSAB telah memproduksi emas sebanyak 50.151 ounces, dengan tingkat penjualan sebesar 49.198 ounces.

Tahun ini, Adi optimistis PSAB bisa melampaui target produksi emas di level 85.000 ounces. Adi mengestimasikan produksi emas PSAB sampai tutup tahun 2023 bisa mencapai 88.000-89.000 ounces.

Dalam skenario optimistis, PSAB mengejar pertumbuhan produksi sebanyak 160 persen atau dapat mencapai hingga 100.000 ounces. Peluang PSAB untuk mendongkrak produksi dimungkinkan dengan adanya ekspansi penambangan ke area baru di wilayah Bakan.

Pendapatan perusahaan di kuartal III tercatat sebesar 93 juta dolar AS, naik 16 juta dolar atau 121 persen dibandingkan dengan periode September 2022. Sementara laba kotor tercatat sebesar 51,2 juta dolar AS atau naik sebesar 19,2 juta dolar dibandingkan periode September 2022, yaitu sebesar 32 juta dolar AS.

Laba operasional J Resources sampai dengan September 2023 tercatat sebesar 23,6 juta dolar AS atau naik sebesar 16,1 juta dolar dibandingkan dengan September 2022, yaitu sebesar 7,5 juta dolar AS.

Menurut Edi, peningkatan kinerja operasional di kuartal III tahun 2023 tercermin dari membaiknya laba setelah pajak dibandingkan dengan periode Juni 2023. Selain itu, rata-rata jumlah produksi di kuartal I dan II tahun 2023, yaitu sebanyak 15 ribu oz, sedangkan di kuartal III meningkat menjadi 20 ribu oz.

"Sesuai dengan perencanaan yang telah kami buat, masih akan terjadi peningkatan produksi di kuartal IV tahun ini," ungkapnya.

Ia pun menambahkan bahwa produksi di Oktober 2023 mencapai lebih dari 15 ribu oz dan dengan tren produksi harian yang cukup stabil.

"Kami optimis jumlah produksi kami di tahun 2023 dapat mencapai sampai dengan 100 ribu oz. Selain itu, dengan harga komoditi emas yang cukup tinggi akan memberikan nilai tambah terhadap kinerja tahunan kami tahun ini," tambah Edi.

Baca juga: Program keberlanjutan J Resources terima penghargaan Kementerian ESDM
Baca juga: J Resources catat produksi emas naik 16,5 persen hingga September 2023
Baca juga: J Resources panen kakao program pemberdayaan warga lingkar tambang

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023