Insya Allah tidak ada jalur yang membahayakan
Kota Mojokerto (ANTARA) - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Mojokerto Raya (Pemkot dan Pemkab Mojokerto) memetakan potensi bencana alam hidrometeorologi seperti banjir dan juga tanah longsor di saat perayaan Tahun Baru 2024.
 
Pj Wali Kota Mojokerto Ali Kuncoro di Mojokerto, Kamis mengatakan masa liburan tahun baru juga masuk di musim hujan dan kemungkinan mencapai puncaknya di awal tahun.
 
"Kami meminta seluruh jajaran di Pemkot Mojokerto dan juga bersinergi dengan forkopimda di Kabupaten Mojokerto untuk sama-sama melakukan kesiapsiagaan," katanya di sela rapat koordinasi persiapan pergantian Tahun Baru 2024 bersama forkopimda Mojokerto Raya di Balai Kota Mojokerto.
 
Ia mengatakan, semua elemen juga harus siap-siap dan waspada agar titik-titik wisata dalam kondisi yang aman sarana prasarana harus disiapkan.
 
"Dalam rakor ini semua kami pesankan untuk melakukan kesiapsiagaan. Antisipasi potensi bencana, seperti mitigasi banjir, longsor, kita lakukan bersama agar semua dipastikan dalam kondisi yang baik dan siap," ujarnya.
 
Lebih lanjut Ali menyampaikan bahwa untuk Kota Mojokerto koordinasi intensif juga telah dilakukan dengan camat dan lurah termasuk deteksi dini terjadinya konflik maupun bencana.
 
"Pekan kemarin, lurah dan camat sudah dikumpulkan dan sudah bergerak untuk melakukan pemetaan terhadap kerawanan di wilayah masing-masing," katanya.

Baca juga: Akademisi nilai tahun baru momentum evaluasi program mitigasi bencana
Baca juga: BMKG: Wilayah Jateng berpotensi hujan pada malam pergantian tahun
 
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menjelaskan bahwa Pemkab Mojokerto telah melakukan mitigasi kerawanan-kerawanan bencana alam sejak tahun 2021.
 
"Banjir di wilayah kami periodik dan bisa diprediksi yakni tipe banjir luapan. Kami sudah tindak lanjut, contohnya kasus tahun 2020 dan awal 2021 di Desa Tempuran Kecamatan Sooko. Wilayah tersebut posisinya cekung, sehingga kita juga kerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai, setempat," katanya.

Ia menjelaskan, pihaknya pada 2023 sudah menyelesaikan pembangunan 6 pintu air agar lebih lebar sebagai bentuk antisipasi dan meminimalisir saat air sungai meluap.
 
Bupati Ikfina juga mengatakan, dalam mempersiapkan perayaan Tahun Baru 2024, Pemkab Mojokerto telah melakukan cek daerah wisata serta memberikan himbauan peringatan di sekitar kawasan tempat wisata.
 
"Kami sudah cek jalur wisata, dan dipasang banner-banner peringatan tanda bahaya sekitar kawasan Pacet serta Trawas. Terutama area Perhutani ke bawah, yang posisinya terkikis air hujan. Perbaikan akan kita lakukan tahun depan. Arah Padusan Pacet sudah dilebarkan, dan Insya Allah tidak ada jalur yang membahayakan," katanya.
 
Dalam rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh Bupati Mojokerto, Ketua DPRD Kota Mojokerto, Dandim 0815/Mojokerto, Kapolres Mojokerto Kota, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Mojokerto, Kapolres Mojokerto yang diwakili Kabag Ops, Ketua PN Mojokerto yang diwakili oleh hakim, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Mojokerto diwakili oleh Kasi Intel, serta Sekda Kota dan Kabupaten Mojokerto.

Baca juga: BPBD: Waspada cuaca ekstrem di Cianjur & Jabar dalam 3 hari ke depan
Baca juga: Hujan lebat disertai petir diperkirakan landa sejumlah kota besar
Baca juga: BMKG: Cuaca di Indonesia bagian selatan kondusif untuk penyeberangan

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023