Jakarta (ANTARA News) - Deden (40 tahun), yang sehari-hari mangkal di Plaza Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Banten mendapat berkah dari Idul Fitri antara Rp6--Rp8 juta. Berkah itu diperoleh Deden karena jasa penitipan hewan peliharaan yang ditinggal oleh pemilik selama mudik.

"Idul Fitri tahun ini, saya mendapat titipan hewan peliharaan lebih dari 20 ekor kucing dan kelinci. Untuk 1 ekor hewan peliharaan biaya penitipan per harinya Rp40 ribu. Hewan-hewan ini dititipkan rata antara 10-14 hari," kata Deden kepada ANTARA News, Jakarta, Senin.

Ia menceritakan, jasa penitipan hewan peliharaan dilakoninya sejak 4 tahun lalu. Setiap tahun, katanya, selalu ada pelanggan baru yang menitipkan hewan peliharaannya. Sebab, bila seseorang yang menyukai hewan, saat tinggal, seperti Idul Fitri karena mudik, mereka tak ingin hewan-hewan kesayangan mereka mati.

"Saya sudah 4 tahun mengelola jasa penitipan hewan peliharaan. Saya menilai, usaha ini sangat bagus ya. Tahun ke tahun terjadi peningkatan jumlah hewan yang dititipkan. Untuk Idul Fitri ini saja, saya sudah mendapat orderan sebanyak 20 ekor lebih kucing dan kelinci," kata Deden.

Pria asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan ini mengakui, dibanding tempat penitipan hewan, dirinya tergolong sebagai "pemain" baru dalam bisnis jasa penitipan hewan tersebut.

"Saya hanya menerima penitipan hewan seperti kucing dan kelinci saja. Dibanding tempat penitipan hewan yang ada, tempat saya tergolong murah. Saya hanya mematok harga perharinya Rp40 ribu, sudah termasuk makan 3 kali sehari beserta minum," katanya.

Ia menyebutkan, bila di tempat penitipan hewan lainnya, harga penitipan satu ekor hewan berkisar Rp70 ribu hingga Rp100 ribu perhari.

"Kalau saya kan hanya Rp40 ribu perhari, tapi tetap mengutamakan dan memperhatikan kesehatan dan makanan hewan. Harga itu juga sekaligus untuk menarik minat pelanggan karena pasti mencari tempat penitipan yang murah dengan kualitas maksimal," cerita pria yang sudah 4 tahun tak pulang ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan itu.

Ia menyebutkan, tanggung jawab menerima penitipan hewan ini tak ringan. Namun ia bersyukur karena selama 4 tahun menjalani usaha tersebut, tak satupun hewan yang mati saat dititipkan. Hanya 1-2 hari saja kesulitan dan tak mau makan karena jenis dan makanan yang diberikan pemilik tentunya berbeda dengan makanan yang diberikan Deden.

"Selama ini belum ada yang mati selama dititipin. Sebab saya lihat dulu sebelum dititipin, sehat apa gak ini kucing/kelinci. Kalau rada-rada agak sakit, saya buat perjanjian dulu dengan pemilik. Kalau terjadi apa-apa, saya telepon pemiliknya atau dibawa ke dokter hewan. Saya juga sediakan kandang khusus dari besi di rumah," kata Deden.

Ia juga mengatakan, usaha yang ia rintis tak lain karena hobby dan kecintaan kepada makhluk Tuhan.

"Motivasinya karena hobby. Kedua, kasihan ya binatang ditinggal oleh majikannya, hewan kan juga perlu makan. Kan gak terurus," ujar Deden.

Sejak memulai usaha jasa penitipan hewan, Deden pun tak sempat pulang kampung atau mudik, terutama saat Idul Fitri, berkumpul bersama orang tua, sanak saudara di Banjarmasin.

"Sukanya, kita dapat uang. Kalau dukanya, saya tak bisa mudik sebagaimana orang lain karena ngurusin hewan-hewan orang lain," kata Deden yang khusus menerima penitipan hewan seperti kucing dan kelinci ini.(*)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013