Jakarta (ANTARA News) - Tunggal putri Indonesia Aprilia Yuswandari gagal menahan laju permainan Kaori Imabeppu asal Jepang dan menyerah dua game langsung dengan skor 18-21, 10-21 pada putaran pertama Kejuaraan Dunia 2013 di Tianhe Indoor Gymnasium, China, Selasa.

"Aprilia mainnya terlalu polos, lawan sudah tahu bola-bola pengembaliannya mau kemana, sudah bisa diantisipasi. Aprilia juga kurang sabar, apalagi lawannya pemain Jepang yang terkenal ulet. Tadi banyak serangan Aprilia yang tidak tembus, tapi Aprilia malah nafsu mau mematikan bola, jadinya malah mati sendiri," kata Kepala Pelatih Tunggal Putri PBSI, Liang Chiu Sia, dikutip dari badmintonindonesia.org, Selasa malam.

"Tadi Aprilia juga tidak bisa menikmati pertandingan, dia terlalu ingin buru-buru mematikan bola. Variasi pukulan dan ketahanannya juga kurang," tambahnya.

Aprilia sebetulnya membuka pertandingan dengan cukup baik saat memimpin perolehan skor hingga 6-2. Namun, Imabeppu yang bermain lebih sabar, perlahan tapi pasti meraih poin demi poin dan balik memimpin. Pada game kedua, Imabeppu sepenuhnya mengendalikan irama permainan, Aprilia tak dapat berbuat banyak dan akhirnya terpaksa menyerahkan tiket babak kedua kepada lawannya tersebut.

"Sangat disayangkan, sudah leading kok bisa lepas. Seharusnya Aprilia bisa mempertahankan momen," ujar Rexy Mainaky, Manajer Tim Indonesia yang juga menyaksikan pertandingan ini.

Kegagalan Aprilia, diikuti wakil tunggal putri lainnya Adriyanti Firdasari yang gagal mengamankan tiket ke putaran kedua. Firdasari takluk atas pemain Spanyol Carolina Marin langsung dua game 15-21, 11-21. Firdasari gagal membalas dendam atas Marin setelah pada Indonesia Terbuka 2013 lalu juga kalah 13-21, 8-21. 
(M047)

Pewarta: Monalisa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013