Makassar (ANTARA News) - Sebagian besar penumpang menggunakan terminal bayangan sehingga Terminal Regional Daya Makassar terlihat sepi pada puncak arus mudik, Selasa atau H-2 Lebaran 2013.

"Kalau menunggu di terminal bayangan, perbatasan kota, lebih cepat berangkat daripada menunggu di TRD," kata penumpang tujuan Sidrap, Muawiyah, di Makassar.

Menurut dia, selain lebih cepat berangkat di terminal bayangan, penumpang juga tidak perlu membayar karcis peron, seperti di TRD yang kini sudah Rp1.000 per orang dari biaya sebelumnya Rp500/orang.

Meskipun pihak pengelola TRD memprediksi puncak arus mudik melalui kendaraan darat adalah H-2, penumpang yang masuk maupun tiba di TRD masih sepi pada momen tersebut.

Mengenai masih beroperasinya kendaraan pribadi ataupun angkutan antardaerah mengambil penumpang di luar terminal, ditampik oleh Direktur TRD H. Hakim Syahrani.

Terdapat 13 unit pos pelayanan terpadu, kata dia, yang turut mengawasi terminal bayangan pada musim mudik.

Berdasarkan data TRD, disebutkan bahwa pada H-5 hingga H-2 rata-rata penumpang mencapai 6.000 orang atau naik 30--50 persen dari kondisi normal, sedangkan pada periode yang sama 2012 sekitar 4.000 orang penumpang dan jumlah bus yang beroperasi tercatat 517 unit.

Kondisi tersebut berbeda pada arus mudik 2013 yang menggunakan 786 unit armada.

"Hal tersebut menunjukkan bahwa penumpang yang menggunakan terminal bayangan dapat ditekan," kata Pengelola Data TRD M. Yahya di Makassar.

Sementara itu, arus mudik di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar membeludak pada H-2 dengan peningkatan penumpang sekitar 30--50 persen dari kondisi normal.

(S036/D007)

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013