Suasana menjelang malam pergantian tahun di kawasan Kota Tua, Jakarta, Minggu (31/12/2023). (ANTARA/Harianto)
Menyambut 2024

Di bawah langit Kota Tua yang gelap, seperti kanvas hitam yang menantikan sentuhan embun tahun baru, sinar rembulan meredup, menyelimuti ribuan pengunjung yang duduk dalam kemenangan musik yang mengalun di tengah kota bersejarah.

Niko Suranta Barus, 20 tahun, menceritakan kisahnya, datang bersama adik pada 19.00 WIB, menjelang pergantian tahun 2023 ke 2024.

Penuh semangat, ini kali pertamanya menginjakkan kaki di Kota Tua, merangkul momen yang ditawarkan malam tahun baru.

Pria asal Medan ini mengemukakan harapannya yang terukir dalam doa untuk persatuan dan kesatuan bangsa di tahun 2024.

"Juga tetap aman dan tentram," tambahnya, suara doanya terbawa oleh angin malam.

Baca juga: Warga penuhi kawasan Bundaran HI jelang perayaan Tahun Baru 2024

Di momen yang sama, Dede Ramadani, warga Pasi, Bojong Marinda Senter, mengaku tiba di Kota Tua sekitar pukul 18.50 WIB. Ia mendampingi sang istri menanti malam yang indah.

Dede setia melewatkan malam 31 Desember menuju 1 Januari di Kota Tua tiap tahunnya. Dalam harapannya, terpancar optimisme untuk masa depan yang lebih baik, penuh perubahan, sukses, dan dihiasi oleh anugerah momongan.

Seketika Kota Tua menjelma dari sekadar panggung untuk pertunjukan, menjadi persilangan alam semesta di mana harapan-harapan terentang di antara bintang-bintang.

Di malam yang penuh impian, Niko dan Dede menjadi bagian dari narasi Kota Tua yang hidup, merajut doa dan harapan di atas tanah yang menyimpan sejarah.

"Berharap akan lebih baik dari tahun tahun sebelumnya, banyak banyak perubahan saja ke depannya semakin sukses dan dikasih momongan," ucap pria di tengah ribuan pengunjung.

Kota Tua, dengan embun tahun barunya, menanti dengan rindu dan harapan, siap menyambut pergantian tahun dengan penuh keindahan dan magis yang tak terlupakan.

Baca juga: Merawat toleransi demi masyarakat yang lebih inklusif
Baca juga: Mempertahankan masyarakat inklusif di tengah disrupsi teknologi


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2023