Tokyo (ANTARA) - Jumlah korban tewas bertambah menjadi 30 orang pascaserangkaian gempa bumi dahsyat mengguncang wilayah Jepang tengah dan sekitarnya, lapor kantor berita nasional Kyodo, mengutip otoritas setempat.

Rentetan bangunan runtuh dan kebakaran menyebabkan sedikitnya 30 orang tewas di Prefektur Ishikawa yang paling terdampak parah.

Seiring dengan semakin banyaknya laporan kerusakan dan informasi perihal warga yang terperangkap di reruntuhan bangunan di kota-kota lainnya, korban luka juga dilaporkan berjatuhan di prefektur Niigata, Toyama, Fukui, dan Gifu akibat bangunan yang runtuh atau rusak.

Menyebut penyelamatan korban gempa sebagai pertempuran melawan waktu, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menyampaikan bahwa pemerintah telah mengerahkan personel angkatan bersenjata bela diri Jepang ke daerah-daerah yang terdampak dan akan terus memberikan bantuan.

Serangkaian gempa bumi dahsyat, dengan guncangan terkuat bermagnitudo 7,6, mengguncang pada Senin (1/1) di kedalaman dangkal di Semenanjung Noto, Prefektur Ishikawa. Badan Meteorologi Jepang secara resmi menamainya sebagai Gempa Bumi Semenanjung Noto 2024.

Sejak Senin, Jepang telah diguncang oleh sedikitnya 155 gempa. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024