Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar RI di Seoul dan para mahasiswa penerima beasiswa HEAT (Higher Education for ASEAN Talent) di Korea meluncurkan buku "Indonesia and Korea Partnership: The Indonesian Scholar's Perspectives on 50 Year Relationship" pada 28 Desember.

Peluncuran buku itu merupakan acara terakhir dari rangkaian kegiatan peringatan 50 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea Selatan tahun ini.

“Karya para dosen, yang saat ini menempuh program doktoral di Korea, merupakan kontribusi penting dalam meningkatkan kualitas kerja sama Indonesia-Korea," kata Kuasa Usaha Ad-Interim (KUAI) KBRI Seoul, Zelda Wulan Kartika, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta pada Selasa.

Menurut dia, buku itu mengandung pelajaran berharga tentang kebijakan pemerintah dan dunia usaha Korea di berbagai sektor untuk dijadikan tolak ukur (benchmark) bagi pemerintah Indonesia yang akan menggelar pemilu tahun ini.

Zelda juga mengapresiasi karya mahasiswa penerima beasiswa HEAT karena buku kompilasi hasil riset tersebut menjadi bagian dari rangkaian perayaan 50 tahun kerja sama Indonesia-Korea.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Seoul, Gogot Suharwoto, mengucapkan selamat atas peluncuran buku tersebut.

“Karya tulis dan diskusi merupakan proses terbaik dalam menjaga keberlanjutan ilmu pengetahuan”, kata dia.

Dubes Heri, sebagai koordinator dan editor buku tersebut, menyampaikan apresiasi kepada KBRI Seoul yang telah mendukung peluncuran dan diskusi buku tersebut.

"Atas nama seluruh penulis dan mahasiswa penerima beasiswa HEAT, kami juga mengapresiasi pemerintah Korea melalui Korean Council for University Education (KCUE) dan ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) yang telah memberikan kesempatan kepada para pengajar di kampus Indonesia untuk menempuh program doktor di kampus pilihan di Korea," katanya.

Secara bergantian, 10 penulis buku tersebut--Ratih Indraswari, Anggaunitakiranantika, Heri Akhmadi, Firstyarinda Indraswari, Bayu Rizky Pratama, Wiyogo Prio Wicaksono, Lina Asmarawati, Robertmi Jumpakita Pinem, dan Cici Suhaeni--menyampaikan secara singkat soal isu, latar belakang, hasil temuan, solusi dan rekomendasi pada buku tersebut.

Buku "Indonesia and Korea Partnership: The Indonesian Scholar's Perspectives on 50 Year Relationship" sudah tersedia secara daring dan diharapkan bukan menjadi buku terakhir karya HEAT Awardee (penerima beasiswa HEAT), menurut KBRI.

Baca juga: PPLN Seoul lantik 30 anggota KPPSLN
Baca juga: KBRI Seoul adakan diskusi buku biografi Jokowi di Busan

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024