Itu serangan pada mantan menteri, bukan pada masjid."
Quetta (ANTARA News/Reuters) - Kelompok bersenjata di Pakistan menyemburkan tembakan ke arah kendaraan yang dinaiki seorang politisi sesudah sholat Jumat dan meninggalkan masjid, sehingga sembilan orang terbunuh dan melukai 27 orang lain di kota Quatta, kata polisi setempat.

Quetta, ibu kota Provinsi Baluchista, daerah yang padat kelompok militan, termasuk Taliban Pakistan yang mengaku bertanggungjawab terhadap serangan bom bunuh diri menewaskan 30 korban dalam pemakaman seorang polisi, Kamis (8/8).

Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan warganya untuk tidak bepergian ke Pakistan, dan memerintahkan pengungsian staf non-darurat di konsulat jenderal di Lahore untuk meninggalkan kota tersebut karena ancaman serangan.

Petugas polisi Bashir Brohi mengatakan, penembakan tersebut agaknya ditujukan kepada mantan menteri provinsi, Ali Mohammad Jattack, ketika mobilnya melintas, namun alasannya belum diketahui.

"Korban luka kebanyakan berasal dari masjid. Itu serangan pada mantan menteri, bukan pada masjid," ujarnya.

Serangan itu merupakan kejadian paling akhir dari serangkaian kekerasan oleh kelompok gerilyawan sejak Perdana Menteri Nawaz Sharif menduduki jabatan dua bulan lalu.

Pemerintah Sharif belum memberikan strategi keamanan, meskipun dalam kampanye pemilihan berjanji akan berunding dengan kelompok militan.

Keamanan di Ibu kota Islamabad semakin ditingkatkan saat Idul Fitri.

AS pun menutup sementara lebih dari 20 kedutaan besar dan konsulat di sejumlah negara Timur Tengah dan Afrika setelah mendapat informasi intelijen akan terjadi serangan oleh kelompok Al Qaida.
(Uu.M007/H-AK)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013