Ambon (ANTARA) - Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Maluku mencatat telah menangani sebanyak 9.637 pasien gangguan jiwa selama 2023.

"Ribuan pasien itu terdiri atas pasien inap dan pasien rawat jalan yang berdasarkan data terakhir sejak Januari hingga November 2023," ucap Kepala Seksi Pelayanan RSKD Maluku Nita di Ambon, Kamis.

Nita menjelaskan bahwa dari 9.637 pasien gangguan jiwa tersebut terdiri atas 299 pasien rawat inap dan 9.338 pasien rawat jalan.

Angka tersebut tergolong stabil jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan pasien pada 2022.

Baca juga: Dokter Jiwa RSKD Maluku tekankan pentingnya kesadaran kesehatan jiwa

Para pasien tersebut umumnya datang dengan keluhan stres ringan, berat hingga gangguan kejiwaan yang memerlukan penanganan khusus.

​​​​​​"Pasien rawat jalan, selain pemeriksaan juga kami berikan resep obat-obatan yang harus dikonsumsi pasien sesuai ketentuan," katanya.
​​​​
Nita mengatakan, sebagai satu-satunya rumah sakit rujukan untuk kesehatan jiwa di Maluku, pihaknya membuka 60 persen pelayanan untuk pasien jiwa dan 40 persen untuk melayani pasien umum.

Sementara itu, spesialis kejiwaan RSKD Maluku dr Sherly Yakobus menekankan pentingnya kesadaran terhadap kesehatan jiwa bagi masyarakat

"Kesehatan manusia itu tidak hanya diukur dari fisik atau yang tampak saja, tetapi juga kesehatan jiwa penting untuk diperhatikan," ujarnya.

Baca juga: Psikolog RSKD Maluku banyak tangani pasien depresi karena asmara

Dia mengatakan saat ini penting bagi masyarakat luas untuk menyingkirkan stigma tentang gangguan jiwa yang digolongkan pada orang-orang tertentu.

"Coba kita lihat stigmanya yang katanya gangguan jiwa itu orang gila, justru tidak, sekarang yang lagi tren itu soal cemas hingga depresi," kata dia.

Jika cemas berlebihan dan depresi dibiarkan tidak diperiksa, menurut dia, akan menimbulkan masalah-masalah baru di tengah masyarakat.

"Misalnya ada remaja yang depresi, cemas berlebihan karena hal tertentu lalu tidak diperiksakan, justru akan berdampak ke hal-hal negatif lainnya seperti bunuh diri hingga kekerasan pada remaja," tuturnya.

Menurut dia, permasalahan tersebut bisa saja diakibatkan oleh banyak hal seperti ekonomi dan masalah sosial lainnya.

Baca juga: RSKD Maluku berupaya tingkatkan produktivitas pasien ODGJ

Oleh sebab itu, dr Sherly Yakobus yang juga Direktur RSKD Maluku itu mengimbau masyarakat agar tidak perlu malu jika ingin memeriksakan kesehatan jiwanya di RSKD Maluku.

Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024