Jakarta (ANTARA) - Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev membebarkan sejumlah prioritas utama pemerintahannya pada 2024 dalam wawancara eksklusif dengan surat kabar Egemen Qazaqstan.

Berdasarkan rilis pers Kedutaan Besar Kazakhstan di Indonesia yang diperoleh ANTARA pada Jumat, Tokayev membeberkan tujuan-tujuan ambisius negerinya yang fokus strategis melipatgandakan Produk Domestika Bruto (PDB) pada 2029.

Dia juga menekankan kebijakan luar negeri yang seimbang dan menandaskan kesiapan Kazakhstan dalam memimpin beberapa pertemuan internasional berpengaruh seperti Organisasi Kerjasama Shanghai, Organisasi Traktat Keamanan Bersama, dan Dana Internasional untuk Menyelamatkan Laut Aral.

Tokayev juga menyoroti reformasi politik untuk menciptakan sistem yang lebih adil dan seimbang, serta menegaskan bahwa perubahan konstitusi hanya terjadi melalui referendum atau atas persetujuan Mahkamah Konstitusi.

Dia juga menyoroti ketentuan masa jabatan presiden selama satu periode yang di negara ini berlangsung selama tujuh tahun.  Tokayev menyatakan ketentuan ini tiak berubah.

Baca juga: Dubes: Komitmen HAM Kazakhstan jadi era baru reformasi demokratis

Berkaitan dengan pembangunan ekonomi, Tokayev sudah memerintahkan kabinetnya untuk mengidentifikasi proyek-proyek besar dan merancang rencana pengembangan infrastruktur.

Dia juga berbicara privatisasi dan pemulihan aset dalam menarik investasi dan modernisasi infrastruktur teknik di negaranya.

"Tugas yang perlu segera dilakukan pemerintah adalah mencegah kecelakaan dan gangguan pasokan panas ke rumah tangga, dengan memperkenalkan kapasitas baru dan modernisasi fasilitas perkotaan," kata Tokayev.

Untuk kebijakan luar negeri, Tokayeve menyatakan Kazakhstan tetap berkomitmen  melindungi kepentingan nasional dan mengatasi tantangan strategis.

Dia juga menekankan pentingnya kemitraan dan hubungan yang kuat dengan sekutu terpenting negara itu, yakni Rusia dan China.

Tokayev menyampaikan visi menyeluruh yang menggambarkan transformasi Kazakhstan yang seimbang antara stabilitas politik, pembangunan ekonomi, dan keterlibatan global yang strategis.

Baca juga: Indonesia vital bagi Kazakhstan

Pewarta: Katriana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024