Surabaya (ANTARA News) - Mantan ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD akan memutuskan ikut atau tidak ikut konvensi calon presiden melalui Partai Demokrat setelah 21 Agustus 2013.

"Konvensi ini masuk pertimbangan, dan akan saya akan putuskan setelah 21 Agustus. Nanti akan segera diumumkan, saya ikut atau tidak," ujar Mahfud MD kepada wartawan di sela-sela menghadiri diskusi bersama sejumlah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur di Surabaya, Senin.

Meski masih mempertimbangkan ikut konvensi atau tidak, namun ia mengaku memastikan maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2014. Ia bahkan sudah berkomunikasi dengan sejumlah partai politik untuk membahas pencapresan.

"Hampir semua partai politik berkomunikasi dan berkoordinasi. Termasuk ormas-ormas dan membentuk jaringan se-Indonesia. Nanti ada saatnya deklarasi," katanya.

Sedangkan, untuk memastikan partai mana dan posisi mana yang dirasa tepat, pihaknya masih akan melihatnya usai Pemilihan Umum Legislatif 2014. Termasuk menentukan pasangan calon wakil presiden.

Mantan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut memang mempertimbangkan maju sebagai capres melalui Partai Demokrat. Hal ini karena pihaknya yakin konvensi akan berlangsung "fair" dan adil, meski bukan berasal dari kader internal Partai Demokrat.

"Saya yakin konvensi berlangsung adil, sebab kalau tidak maka Partai Demokrat sendiri yang rugi dan tentu berpengaruh terhadap suaranya di Pemilu mendatang," katanya.

Sejauh ini, lanjut Mahfud, pihaknya menilai proses menuju konvensi sudah berlangsung seperti yang diharapkan dan ada upaya "fair". Hal inilah yang lantas membuatnya tertarik ikut konvensi.

Di samping itu, dalam beberapa kesempatan, Mahfud MD juga merasa tertarik karena adanya jaminan dari Majelis Tinggi Partai Demokrat bahwa konvensi dilaksanakan oleh komite independen, serta adanya jaminan tidak ada figur yang dianak-emaskan.

Sementara itu, menanggapi survei di sejumlah lembaga yang hasil popularitasnya cukup tinggi, Mahfud MD menyerahkan sepenuhnya terhadap masyarakat selaku pemilih.

"Kalau popularitas saya serahkan ke rakyat. Kalau memang ingin pilih, ya silahkan. Tapi kalau tidak ya tidak apa-apa," kata politisi asal Madura tersebut. 

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013