Sanya, Hainan (ANTARA News) - Layanan transportasi di Provinsi Guangdong dan Hainan di China Selatan telah terganggu akibat mendekatnya Topan Utor.

Menurut Pusat Ramalan Lingkungan Hidup Kelautan Nasional, Topan Utor diperkirakan mendarat di daerah pantai antara Hainan dan Guangdong mulai Rabu sore hingga malam.

Lebih dari 1.900 penumpang telah terdampar di Bandar Udara Internasional Phoenix Sanya karena 28 penerbangan dibatalkan. Di Bandar Udara Internasional Haikou Meilan, 26 penerbangan telah dibatalkan, sehingga mempengaruhi lebih dari 1.200 penumpang.

Layanan kereta "peluru" di pantai timur Hainan telah dibekukan.

Angin kencang dan topan dahsyat diperkirakan menerjang Provinsi Pulau Hainan mulai Selasa sampai Rabu, kata biro meteorologi provinsi tersebut.

Topan Utor, katanya, diperkirakan bergerak ke arah barat-laut dengan kecepatan 25 kilometer per jam selama 24 jam ke depan.

Biro itu telah meminta semua departemen pemerintah lokal agar bersiap menghadapi Topan Utor secepat mungkin, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi. Dinas penanganan banjir di Hainan telah diminta mengungsi warga setempat yang mungkin sangat terpengaruh oleh topan itu.

Layanan pelayaran di Selat Qiongzhou telah ditutup dan layanan kereta yang dijadwalkan melewati daerah yang terpengaruh juga telah dibekukan sejak pukul 07.00 Selasa, kata Perusahaan (Group) Kereta Guangzhou.

Perusahaan tersebut menyatakan 500 personel telah dikerahkan untuk memeriksa pelabuhan, jalan raya, tanggul, saluran dan jembatan, serta melakukan persiapan pengendalian banjir.

Kantor pengawas meteorologi Wilayah Otonomi Guangzhi Zhuang, yang berbatasan dengan Guangdong, pada Selasa mengeluarkan peringatan "orange" dan memulai reaksi darurat bagi Topan Utor, saat topan itu mungkin menerpa Kota Besar Beihai dan Yulis pada Selasa pagi.

China memiliki empat tingkat sistem peringatan cuata yang diberi kode warna, dan merah merupakan peringatan cuaca sangat parah, lalu diikuti oleh orange, kuning dan biru.

Pusat Ramalan Lingkungan Hidup Kelautan Nasional menyatakan gelombang setinggi 10 meter mungkin terjadi di bagian utara Laut China Selatan dari Selasa sore sampai Rabu sore.

Orang yang berencana bepergian ke daerah yang terpengaruh disarankan tetap tinggal di dalam bangunan dan pemerintah daerah pantai mesti melakukan tindakan pencegahan, kata pusat tersebut.

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013