Di banyak negara, bahkan welfare state, para pensiun tetap bisa hidup nyaman karena mereka punya aset di pasar modal. Ini yang akan kita dorong
Jakarta (ANTARA) - Tim Ekonom Pasangan Calon Presiden Anies Baswedan dan Calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar (AMIN) Wijayanto Samirin mengatakan pasar modal menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya memajukan dan menyejahterakan Indonesia.

"Untuk AMIN, kita mengharapkan Indonesia Emas, bukan saja Indonesia yang GDP (gross domestic product) per kapitanya tinggi, tapi Indonesia yang satu kemakmuran, sehingga AMIN mengusung visi misi 'Indonesia Adil Makmur Untuk Semua'. Ketika kita menulis visi misi ini, secara sadar kita cantumkan peran penting pasar modal, sehingga ada satu halaman penuh berisi tentang pasar modal dan investor," ujarnya dalam Dialog Arah Kebijakan Investasi dan Pasar Modal 2023-2029 di Jakarta, Senin.

Dalam dokumen visi-misi capres dan cawapres nomor urut 01 tersebut, kata pasar modal disebutkan 8 kali dan kata investor 9 kali.

Hal tersebut menunjukkan bahwa AMIN menjadikan pasar modal bagian penting dalam upaya mewujudkan kemakmuran dan kesetaraan.

Sejumlah target ekonomi AMIN terdiri atas pertumbuhan ekonomi 5,5-6,5 persen, inflasi 2-3 persen, kontribusi industri manufaktur 22-23 persen, tax ratio 14 persen, debt to GDP ratio maksimal 30 persen, logistic cost to GDP ratio 16-18 persen, Indeks Persepsi Korupsi 44-46, dan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) 5 persen.

"Kalau kita melihat apa yang menjadi target tersebut, maka capital market pasar modal harus ada di lini terdepan. AMIN memaknai capital market ini bukan saja merupakan sumber dana jangka panjang, bukan saja mekanisme paling efisien untuk mengoptimalkan pemanfaatan modal. Kalau ada Rp1.000 triliun diserahkan ke pemerintah atau Rp1.000 triliun digelontorkan di pasar modal, pasti impact pertumbuhannya akan lebih cepat yang di pasar modal," ungkap Wijayanto.

Lebih lanjut, pasar modal dinilai merupakan edukasi terbaik bagi korporasi untuk mendorong transparansi dan good corporate governance (GCG) dan mekanisme paling efektif untuk melakukan pemerataan kesejahteraan (wealth distribution).

Menurut AMIN, pasar modal Indonesia masih belum inklusif karena penikmat dari keuntungan hanya diterima seolah-olah oleh kelompok tertentu saja.

"Di banyak negara, bahkan welfare state, para pensiun tetap bisa hidup nyaman karena mereka punya aset di pasar modal. Ini yang akan kita dorong," ucap dia.

AMIN menilai upaya memperbaiki pasar modal sama dengan mentransformasi keseluruhan ekonomi (the whole economy).

"Ini seperti gunung es. Pasar modal ujungnya, tapi kalau kita ingin ujungnya ini makin melonjak ke atas, yang harus kita kerjakan adalah yang ada di bawah itu harus kita perkuat. PR (pekerjaan rumah) besarnya kepastian hukum, konsistensi regulasi, pemberantasan korupsi, daya beli rakyat, kualitas birokrasi, industrialisasi, stabilitas politik, stabilitas makro, dan lain sebagainya," ujar Wijayanto.

Baca juga: Anies tegaskan kepastian hukum kunci kembalikan kepercayaan investor
Baca juga: Anies: Pemerintah harus serius bangun pertanian untuk kekuatan pangan
Baca juga: Anies: Negara harus fasilitasi kemudahan akses pasar internasional


Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024