Pertumbuhan pembiayaan BSI secara konsisten itu double digit, yaitu sekitar 16 sampai 19 persen, Jadi ini akan kita jaga di tahun 2024, pertumbuhannya samalah kira-kira seperti itu
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi menargetkan pertumbuhan pembiayaan perseroan dapat mencapai 16-19 persen pada 2024.

"Pertumbuhan pembiayaan BSI secara konsisten itu double digit, yaitu sekitar 16 sampai 19 persen, Jadi ini akan kita jaga di tahun 2024, pertumbuhannya samalah kira-kira seperti itu," kata Hery saat ditemui di Jakarta, Selasa.

Hery mengungkapkan ada beberapa peluang yang akan dimaksimalkan BSI untuk mencapai target pertumbuhan pembiayaan tersebut. Peluang pertama adalah pembiayaan konsumer, terutama kredit pemilikan rumah (KPR).

"Sekarang 'tukin' kita itu satu bulan Rp1 triliun, Jadi kita akan maksimalkan ini," kata Hery.

Selanjutnya, Hery juga mengungkap tentang potensi pembiayaan di sektor Mitraguna. Segmen tersebut mencakup potensi pasar lebih dari satu juta ASN, karyawan BUMN, dan pihak lainnya.

Menurutnya, segmen pembiayaan tersebut menjadi salah satu yang memberikan kontribusi signifikan bagi BSI dan diharapkan akan tumbuh dua digit di tahun ini.

Pembiayaan mikro, khususnya dalam kurs syariah, juga menjadi peluang yang ditekankan oleh Hery. Selain itu, sektor pembiayaan komersial dan turunannya seperti koperasi, terutama di bidang perkebunan, rumah sakit, pendidikan, dan teknologi tetap menjadi fokus BSI dengan pertumbuhan yang dijaga.

Sementara itu terkait target laba untuk 2024, BSI menargetkan pertumbuhan di atas 30 persen. Hery menjelaskan target tersebut berdasarkan pertumbuhan laba BSI selalu di atas 30 persen setiap kuartal di tahun sebelumnya.

"Insya Allah di tahun 2024 juga akan akan kita jaga di atas 30 persen," kata Hery.

Ia menjelaskan kontribusi terbesar terhadap laba BSI adalah margin bagi hasil, yaitu pendapatan dari pembiayaan. Kontribusi kedua adalah pendapatan dari jasa-jasa perbankan, seperti transaksi treasuri, investasi syariah, komisi serta M-banking.

"Fee based income (pendapatan komisi) sekitaran 18-22 persen untuk sekarang, kita inginnya selalu dua digit" ujar Hery.

Berdasarkan data di kuartal III 2023, BSI telah membukukan total pembiayaan sebesar Rp232 triliun. Sementara itu, laba bersih BSI mencapai Rp4,2 triliun.

Baca juga: BSI gandeng Mandiri Sekuritas perluas akses ke pasar modal syariah
Baca juga: Saham prospektif, BSI masuk top 5 bank dengan kenaikan tertinggi
Baca juga: BSI dan PBNU kembangkan kamus digital Bahasa Arab


Pewarta: Arif Prada
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2024