Serangan itu berlangsung sampai sekitar tengah malam."
Maiduguri, Nigeria (ANTARA News) - Terduga anggota Boko Haram menyerbu sebuah kota di Nigeria timurlaut, dengan memberondongkan tembakan ke arah polisi dan warga sipil yang menewaskan 11 orang, kata penduduk dan seorang anggota parlemen daerah kepada AFP, Jumat.

Serangan itu terjadi pada Kamis larut malam di kota Damboa di negara bagian Borno, yang merupakan pangkalan Boko Haram.

"Serangan itu berlangsung sampai sekitar tengah malam," kata Adamu Isah, seorang pelajar yang tinggal di Damboa.

Menurut saksi itu, kelompok orang bersenjata melepaskan tembakan ke arah polisi dan warga sipil dan "11 orang tewas". Ia menuduh gerilyawan Boko Haram sebagai pelakunya.

Anggota parlemen daerah Ayamu Lawan Gwasha, yang mewakili Damboa, mengkonfirmasi keterangan itu, demikian juga seorang pejabat keamanan setempat yang tidak bersedia disebutkan namanya.

Isah dan anggota parlemen itu menyampaikan keterangan tersebut kepada wartawan di ibu kota Borno, Maiduguri, sekitar 85 kilometer dari Damboa. Menurut mereka, penyerang melarikan diri setelah penembakan tersebut.

Insiden itu terjadi setelah militer Nigeria menyatakan membunuh orang kedua kelompok militan Boko Haram ketika memukul balik serangan mereka pada bulan ini.

"Selama serangan teroris Boko Haram... pada 4 Agustus 2013, pasukan membunuh Momodu Bama," kata juru bicara militer Letnan Kolonel Sagir Musa dalam sebuah pernyataan, Rabu.

Bama adalah "perwira operasi teroris dan orang kedua di komando setelah Abubakar Shekau", pemimpin Boko Haram yang dinyatakan sebagai teroris global oleh AS, tambah pernyataan itu.

Kekerasan Boko Haram diperkirakan telah menewaskan sekitar 3.600 orang sejak 2009, termasuk pembunuhan oleh pasukan keamanan.

Kelompok itu menyatakan berperang untuk mendirikan sebuah negara Islam di Nigeria utara yang penduduknya mayoritas muslim.

Dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada 14 Mei, Presiden Goodluck Jonathan memberlakukan keadaan darurat di negara-negara bagian timurlaut, Borno, Yobe dan Adamawa, daerah-daeran dimana kelompok militan Boko Haram melancarkan puluhan serangan.

Presiden untuk pertama kali mengakui bahwa daerah-daerah di negara bagian Borno, pusat konflik Boko Haram, telah "diambil alih" oleh gerilyawan dan kedaulatan Nigeria dirongrong.

Kekerasan meningkat di Nigeria sejak serangan-serangan menewaskan puluhan orang selama perayaan Natal 2011 yang diklaim oleh kelompok muslim garis keras Boko Haram.

Kano, kota berpenduduk sekitar 10 juta orang di Nigeria utara, merupakan wilayah yang terpukul paling parah dalam kekerasan itu.

Rangkaian pemboman dan penembakan melanda Kano setelah sholat Jumat pada 20 Januari 2012, menewaskan 185 orang, dalam serangan-serangan yang diklaim oleh Boko Haram yang ditujukan pada markas polisi dan kantor-kantor polisi lain, sebuah bangunan kepolisian dan kantor imigrasi.

Serangan-serangan itu merupakan operasi paling mematikan oleh kelompok tersebut dan ditujukan terutama pada kantor polisi.

Boko Haram mengklaim puluhan serangan di Nigeria, termasuk pemboman bunuh diri pada Agustus di markas PBB di Abuja yang menewaskan sedikitnya 24 orang.

Serangkaian serangan bom di kota Jos, Nigeria tengah, pada Malam Natal 2010 juga diklaim oleh Boko Haram.

Boko Haram meluncurkan aksi kekerasan pada 2009 yang ditumpas secara brutal oleh militer yang menewaskan sekitar 800 orang dan menghancurkan masjid serta markas mereka di kota Maiduguri, Nigeria timurlaut.

Kelompok itu tidak aktif selama sekitar satu tahun dan kemudian muncul lagi pada 2010 dengan serangkaian pembunuhan.

Penduduk Nigeria yang berjumlah lebih dari 160 juta orang terpecah di wilayah utara yang sebagian besar Muslim dan wilayah selatan yang umumnya Kristen.


Penerjemah: Memet Suratmadi

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013