Saya "lahir" 17 Agustus, istri saya 11 Agustus, dan 20 Agustus merupakan tanggal pernikahan kami
Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan, Sabtu pagi memimpin upacara peringatan HUT Kemerdekaan Ke-68 RI di Kantor Kementerian BUMN, Merdeka Selatan, Jakarta.

Bertempat di halaman depan Kementerian BUMN, upacara diikuti seluruh deputi Kementerian BUMN, karyawan Kementerian BUMN, sejumlah direktur utama perusahaan milik negara, dan ratusan siswa berprestasi.

Sesuai protokoler Dahlan bertindak sebagai inspektur upacara. Mengenakan jas hitam dan peci hitam, Dahlan mulai memimpin upacara.

Upacara bendera secara keseluruhan berjalan lancar dan hikmat, mulai dari laporan-laporan dari komandan upacara, penggerekan sang Merah Putih, hingga mengheningkan cipta.

Namun ada beberapa bagian yang sedikit tidak lazim dari seorang inspektur upacara yang dilakukan oleh Dahlan Iskan.

Pada setiap laporan dari komandan upacara, Dahlan selalu menjawab dengan "terima kasih".

Demikian pula ketika komandan upacara melapor segera membubarkan barisan, Dahlan kembali menjawab "terima kasih".

"Bubarkan, terima kasih. Diminta tetap ditempat untuk mengikuti kegiatan berikutnya. Terima kasih," kata Dahlan lantang.

Acara peringatan detik-detik proklamasi di BUMN tersebut merupakan kali pertama diikuti oleh Dahlan, karena pada tahun 2012 yang bersangkutan sedang melaksanakan umroh.

Selain itu, Dahlan yang berlatar belakang pengusaha kemungkinan besar sangat jarang mengikuti upacara bendera.

Usai upacara, Dahlan melanjutkan kegiatan dengan ramah-tamah di bagian lobi Kementerian BUMN.

Namun saat memasuki ruangan, Dahlan langsung disambut dengan nyanyian "selamat ulang tahun", dan mendapat salam ucapan selamat ulang tahun.

Saat itu pula, Dahlan terlihat tersipu, tidak menyangka pada hari ulang tahunnya yang tepat 17 Agustus itu juga dirayakan oleh karyawan dan seluruh peserta yang hadir pada upacara tersebut.

Pria kelahiran Magetan, 17 Agustus 1951 itu langsung memeluk dan mencium istrinya, Ny Nafsiah Sabri yang berada disampingnya.

Adegan tersebut langsung diabadikan para hadirin yang diikuti tepuk tangan meriah.

Saat itu pula Dahlan, membeberkan sedikit kisahnya terkait hari lahirnya yang bertepatan dengan hari Kemerdekaan RI itu.

Mantan Dirut PT PLN ini mengawali dengan kisah hidup di masa kecilnya yang berasal dari keluarga miskin.

Ketika memasuki SD dan SMP, Dahlan tidak terlalu perduli soal kapan tanggal lahirnya. Namun ketika memasuki SMA data lahir merupakan salah satu syarat yang dibutuhkan untuk melanjutkan sekolah.

Saat itu Dahlan menanyakan kepada orang tuanya, namun tidak tahu persis kapan pendiri Jawa Pos Group ini dilahirkan.

"Saya tanya bapak, tapi tidak ingat. Pokoke waktu Gunung Kelud meletus kamu sudah merangkak," kata Dahlan menirukan ucapan sang ayah.

Sesungguhnya, menurut orang tuanya tanggal lahir Dahlan pernah dicatat dengan kapur tulis di belakang lemari makan.

Sebagai buruh kayu serabutan, dan ketika ekonominya morat-marit karena ada kakaknya yang menderita sakit, maka seluruh perabotan rumah terpaksa dijual, termasuk lemari makan tersebut.

Alhasil Dahlan pun mengira-ngira sendiri bahwa hari lahirnya pada 17 Agustus 1951.

"Tidak masalah, sampai sekarang tanggal lahir saya itu 17 Agustus. Syukur setiap tahun pasti dan selalu diperingati semua masyarakat Indonesia," kata Dahlan yang disambut tertawa hadirin.

Dahlan kemudian menegaskan, bahwa Agustus merupakan bulan yang penuh makna baginya.

"Saya "lahir" 17 Agustus, istri saya 11 Agustus, dan 20 Agustus merupakan tanggal pernikahan kami," kata Dahlan.

Kebetulan saat itu panitia upacara bendera Kementerian BUMN menyiapkan tiga tumpeng.

"Satu sebagai pertanda untuk kelahiran saya, satu kelahiran istri saya, dan satu lagi pertanda hari pernikahan," ujarnya.

Dahlan pun langsung didaulat untuk memotong tumpeng, kemudian disuapi oleh sang istri.

Selanjutnya Dahlan memberikan potongan tumpeng untuk Wakil Menteri BUMN Mahmudin Yasin.

Kemudian kepada Dirut PT Pertamina Karen Agustiawan yang dinilai Dahlan memiliki prestasi luar biasa karena berhasil masuk dalam peringkat 112 perusahaan terbaik Fortune Global.

Tumpeng juga diberikan kepada seorang satpam Kementerian BUMN yang dinilai Dahlan termasuk yang paling rajin menjalankan tugas.

Dahlan mengatakan, makna kemerdekaan adalah bebas dari intervensi dari manapun dan dari siapapun.

"Sekali merdeka tetap merdeka. Asal jangan seperti banyak yang beranggapan "sekali merdeka, merdeka sekali!", kata Dahlan dalam twitternya.

Oleh Royke Sinaga
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013