Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan asal China mendominasi peserta yang lolos prakualifikasi tender proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batubara dengan daya 10.000 MW. Dalam pengumuman yang dilakukan Ketua Tim Percepatan Pembangunan Pembangkit Yogo Pratomo di Jakarta, Senin petang, dari 24 peserta yang lolos prakualifikasi tender pembangunan PLTU berdaya 300-400 MW, sebanyak 17 perserta berasal dari China, dan hanya tujuh dari luar China. Dari 19 peserta yang lulus prakualifikasi tender PLTU 600-700 MW, sebanyak 10 perserta berasal dari China dan sembilan dari luar China. Peserta tender dari China yang lulus prakualifikasi PLTU 300-400 antara lain Chengda Engineering Corporation of China yang berkonsorsium dengan PT Wijaya Karya, Dongfang Electric Corporation dengan PT Dalle Energy, Guang Xi Electric Power dengan PT Adhi Karya, CMC, Shanghai Golden Concord Power Engineering Corp dengan Wiyaya Karya, dan Harbin Power Engineering Co Ltd dengan PT Mitra Selaras Hutama Energi. Pada PLTU 600-700 MW perusahaan China yang lulus adalah Chengda dengan Wijaya Karya, Citic, PP dengan Hutama Karya, Huadian dengan Duta Graha Indah, dan CNTIC, CNMIC, ZEPDI, Waskita Karya dengan Rekayasa Mandiri. Selain itu, juga lulus Shanghai Electric Group dengan Maxima Infrastruktur, Dongfang, Hubei dengan Dalle Energy, dan Harbin dengan Mitra Selaras Hutama Energi. Sedang, perusahaan di luar China yang lulus PLTU 600-700 MW antara lain Alstom Power Centrales dari Perancis, PT PAL Indonesia dengan PT Barata Indonesia, Zelan Holdings (M) SDN Berhad (Malaysia) dengan PT Primanaya Djan International, Mitsui (Jepang) dengan PT Modaco Enersys, dan Hyundai Engineering Construction Co Ltd (Korea Selatan), PT Meta Epsi, dengan AES Transpower Private Ltd. Selain itu, Mitsubishi Corporation (Jepang) dengan PT Truba Jurong, Itochu Corp (Jepang) dengan PT Itochu Indonesia, Marubeni Corporation (Jepang) dengan PT Tripatra Engineers & Contruction, dan Bharat Heavy Electrical Limited (India) dengan PT Man Ferrostaal Indonesia. Sedang perusahan di luar China yang lulus prakualifikasi tender PLTU 300-400 MW antara lain Zelan Holding (M) SDN Bhd (Malaysia) dengan Primanaya, Hyundai (Korea Selatan) Meta Epsi dengan AES Transpower Private Ltd, PT Essarindo Tirta Jasa (India), Rafako Boiler Engineering Co dengan PT Catur Insan Pertiwi, Itochu (Jepang) dengan Itochu Indonesia, Bharat (India) dengan Wasa Mitra Engineering, dan Marubeni (Jepang) dengan Matlamat Cakera Canggih. Yogo mengatakan, sebelumnya sebanyak 25 peserta memasukkan dokumen prakualifikasi tender PLTU 600-700 MW dan 34 peserta di PLTU 300-400 MW. Sebanyak 10 proyek PLTU yang merupakan bagian dari program persepatan pembangunan pembangkit 10.000 MW ditenderkan pemerintah. Perinciannya, tujuh proyek berdaya 300-400 MW dan tiga pembangkit 600-700 MW. Ke-7 proyek pembangkit 300-400 MW adalah PLTU 2 Banten di Labuan, PLTU 3 Banten di Tangerang, PLTU 1 Jabar di Indramayu, PLTU 2 Jabar di Pelabuhan Ratu, PLTU 1 Jateng di Rembang, PLTU 1 Jatim di Pacitan, dan PLTU 3 Jatim di Tuban. Sedang tiga pembangkit 600-700 MW adalah PLTU 1 Banten di Suralaya, PLTU 2 Jatim di Paiton, dan PLTU 2 Jateng di Tanjung Jati. Plt Dirut PLN Djuanda Nugraha Ibrahim mengatakan, selama 37 hari ke depan merupakan waktu bagi peserta mengambil dokumen, mempelajarinya dan melakukan kunjungan ke lokasi. "Kita targetkan pada 20 Oktober 2006 sudah ada penandatanganan kontrak, sehingga pembangkit bisa beroperasi tahun 2009," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006