DPRD DKI dukung warga giatkan daur ulang untuk kendalikan sampah

 

“Padahal beberapa tahun lalu sempat tren memelihara tanaman, sayangnya tidak diikuti tren mendaur ulang sampah organik yang bisa menjadi pupuk,” kata Zita kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

Zita mendorong tingkat kepedulian semua pihak terhadap persoalan banjir, yakni dengan melakukan daur ulang untuk mengurangi sampah yang bisa menghambat aliran air.

Salah satu cara mengurangi sampah, sambungnya, melalui sosialisasi terkait daur ulang di setiap rumah mengingat Jakarta menghasilkan tujuh ribu ton sampah per hari.

"Kerja sama semua pihak terkait dibutuhkan untuk membuat Jakarta bebas dari sampah,” ujarnya.

Terlebih, isu lingkungan menurut Zita, masih kerap disepelekan oleh banyak pihak seperti penggunaan plastik sekali pakai dan pengelolaan sampah.

Karena itu, harap Zita, Pemprov DKI bisa lebih fokus pada isu lingkungan sehingga masyarakat turut berperan aktif untuk memilah sampah.

"Termasuk mengurangi penggunaan kemasan plastik sekali pakai dengan menggencarkan daur ulang sampah," tambahnya.

Sebelumnya Ketua Sub Kelompok Perencanaan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Rita Ningsih mengungkapkan bahwa saat ini sedang menggencarkan upaya untuk melakukan pengelolaan sampah dari hulu hingga hilir.

"Kami sedang berupaya melakukan pengelolaan sampah dari hulu, tengah hingga hilir," kata Rita dalam diskusi daring beberapa waktu lalu.

Rita memaparkan terdapat beberapa regulasi yang diterapkan untuk pengelolaan sampah di Jakarta. Untuk lingkup masyarakat, DKI Jakarta memiliki Peraturan Gubernur nomor 77 Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Sampah Lingkup Rukun Warga.

Kemudian untuk bidang usaha, DKI Jakarta menerapkan regulasi Peraturan Gubernur Nomor 102 tahun 2021 Tentang Kewajiban Pengelolaan Sampah di Kawasam dan Perusahaan.
Baca juga: Ancol teken komitmen kurangi sampah plastik lewat program Dauri