Di dalam kalender saya tidak ada parameter adanya pemilu, jadi mau pemilu mau tidak, ya jalan terus
Jakarta (ANTARA) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebut 15 proyek minyak dan gas bumi (migas) akan berproduksi atau onstream di 2024 ini.

"Terkait dengan target yang ada, proyek onstream yang 15 dan juga ada proyek strategis gede-gede, pekerjaannya kan multiyears, onstream-nya mungkin beyond 2024 tetapi pekerjaan kami lakukan sekarang, misalnya (Lapangan) Hidayah, (Lapangan) Mako dan sebagainya," kata Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo saat jumpa pers "Capaian Kinerja Hulu Migas 2023" di Jakarta, Jumat.

SKK Migas mencatat dari 15 proyek itu akan menambah produksi minyak sebesar 41.992 barel minyak per hari (BOPD) dan gas sebesar 324 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD) dengan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar 560,1 juta dolar AS.

Lebih lanjut, Wahju juga memastikan rencana beroperasinya 15 proyek di 2024 itu tidak akan terganggu dengan penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu).

"Di dalam kalender saya tidak ada parameter adanya pemilu, jadi mau pemilu mau tidak, ya jalan terus dan saya terus terang sampai saat ini belum pernah merasa terganggu akibat adanya pemilu," kata Wahju.

Justru, kata dia, bencana banjir, kekurangan rig hingga kekurangan sumber daya manusia (SDM) dapat mengganggu berjalannya proyek migas.

"Sampai saat ini saya belum terasa dampak yang ada, jadi buat saya ngapain dipertimbangkan di dalam project execution plan untuk saat ini. Kalau memang nanti muncul, nanti kami pertimbangkan berikutnya," ucap Wahju.

Lima belas proyek tersebut, yakni Akatara Gas Plant yang direncanakan onstream April 2024, SP Puspa Asri pada Oktober 2024, Flowwline ASDJ-116X pada April 2024, Kompresor Merbau pada November 2024, Proyek CO2 dan DHU Lapangan Karang Baru pada April 2024, OPL E-Main pada Juni 2024 mendatang.

Berikutnya, tiga proyek Pertamina Hulu Mahakam yang akan onstream pada Maret 2024, yakni Peciko 8B dengan kebutuhan capex 29,49 juta dolar AS, Bekapai Artificial Lift dengan capex 17,5 juta dolar AS dan SWPG Debottlenecking dengan capex 4,58 juta dolar AS.

Kemudian, Fasilitas Kompresor South Sembakung yang direncanakan onstream Mei 2024, Dayung Facility Optimization pada Juli 2024, dan West Belut pada Agustus 2024 mendatang.

Baca juga: SKK Migas tekankan pentingnya percepatan operasi proyek LNG Abadi
Baca juga: Kementerian ESDM dukung dua proyek migas jadi PSN
Baca juga: Presiden resmikan Proyek Strategis Nasional Tangguh Train 3

 

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024