Karena kebutuhan penumpang semakin tinggi, maka ini satu langka baik di awal 2024 ini.
Sorong (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat Daya menyambut baik rencana kehadiran maskapai Trans Nusa yang akan membuka rute baru di kawasan Papua Barat Daya dan sekitarnya.

Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa'ad, di Sorong, Sabtu, menjelaskan pada dasarnya pemerintah sangat menyambut baik rencana kehadiran maskapai Trans Nusa di Papua Barat Daya selain dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menekan tingginya harga tiket selama ini.

"Karena kebutuhan penumpang semakin tinggi, maka ini satu langka baik di awal 2024 ini," kata Penjabat Gubernur Papua Barat Daya itu pula.

Dampak berhenti beroperasinya sejumlah maskapai dengan tujuan Sorong menyebabkan harga tiket melambung tinggi, yang kemudian berdampak pada tingginya inflasi di bidang transportasi udara, sehingga pemerintah harus bertindak sigap untuk menanggulangi dampak tersebut.

"Naiknya harga tiket ini mengakibatkan beberapa kendala terutama dalam bidang perekonomian, oleh sebab itu Pemerintah Papua Barat Daya menyambut baik kehadiran maskapai Trans Nusa yang akan mulai beroperasi dalam waktu dekat," kata Pj Gubernur Muhammad Musa'ad.

Berkaitan dengan rencana itu, pihak manajemen Trans Nusa bersama manajemen Bandara DEO Sorong telah melakukan rapat bersama untuk membicarakan hal-hal penting tentang rencana operasi maskapai Trans Nusa.

"Rapat bersama pimpinan TransNusa ini merupakan awal untuk merencanakan adanya penerbangan dari dan menuju Bandara DEO," ujar Pj Gubernur Papua Barat Daya itu lagi.

Aviation Group CEO TransNusa Dato' Bernard Francis menyatakan bahwa Trans Nusa siap beroperasi di Papua Barat Daya karena telah melakukan sejumlah kajian dan studi kelayakan, sehingga manajemen memutuskan akan membuka rute penerbangan di tanah Papua yang direncanakan akan mengoperasikan sejumlah maskapai.

"Rencananya kami akan mengoperasikan dua sampai tiga pesawat dulu untuk tahun ini, karena masih dalam proses penilaian awal termasuk mengurus izin operasional," katanya lagi.

Dia menyebutkan, Trans Nusa sendiri telah beroperasi dari Jakarta, Bali, Makassar, dan beberapa kota besar lainnya di kawasan Indonesia.

Pada 2024 ini, tingkat keterisian maskapai di Bandara DEO Sorong baru mencapai 72 persen untuk penggunaan runway oleh maskapai, Apron 37 persen, dan pemanfaatan terminal telah mencapai 132 persen sehingga direncanakan tahun depan akan dilakukan pembangunan perluasan gedung terminal.
Baca juga: Bandara DEO gandeng Tran Nusa tambah rute penerbangan di Sorong

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024