Jumhur satu-satunya tokoh Jawa Barat yang sudah menyatakan siap mengikuti konvensi setelah didukung berbagai elemen masyarakat. Ini perlu direspons oleh Komite Konvensi,"
Jakarta (ANTARA News) - Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat perlu menyambut secara baik dukungan berbagai elemen masyarakat atas tokoh muda asal Jawa Barat Moh Jumhur Hidayat untuk ikut konvensi, kata seorang praktisi hukum dan politik.

"Jumhur satu-satunya tokoh Jawa Barat yang sudah menyatakan siap mengikuti konvensi setelah didukung berbagai elemen masyarakat. Ini perlu direspons oleh Komite Konvensi," kata praktisi hukum dan politik yang juga seorang tokoh Jawa Barat Dindin S. Maolani saat dihubungi dari Jakarta, Selasa malam.

Pada malam yang sama, Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat menggelar rapat di Jakarta untuk memverifikasi kesediaan dan kesiapan bakal calon peserta konvensi secara keseluruhan.

Sementara itu, di Bandung, Selasa siang, pada Peringatan 100 Tahun (Milangkala Saabad) Paguyuban Pasundan yang dihadiri ribuan tokoh dan masyarakat Jawa Barat, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan berharap ada calon presiden atau wapres pada Pemilu 2014 yang merupakan tokoh dari Jawa Barat karena etnis Sunda merupakan terbesar kedua setelah Jawa.

"Kemampuan SDM Jawa Barat harus menjadi ukuran keberhasilan pembangunan nasional sehingga tidak ada salahnya bila kelak akan ada presiden ataupun wakil presiden yang berasal dari Jawa Barat," kata Ahmad Heryawan.

Gubernur bahkan para tokoh Jawa Barat tidak lagi berbicara "mangga dipayun" (silakan duluan) untuk memberi jalan orang lain untuk maju. Akan tetapi, sudah saatnya "punten kapayunan" (maaf mendahului) untuk menggambarkan kesiapan tokoh Jawa Barat memimpin negeri ini.

Pada acara itu Ketua Umum Paguyuban Pasundan yang juga Rektor Universitas Pasundan Profesor Didi Turmudzi menuturkan bahwa tiga tokoh Sunda, yakni Moh Jumhur Hidayat, Ginanjar Kartasasimita, dan T.B. Hasanudin pantas menjadi bakal calon presiden dan wakil presiden untuk Pemilu 2014.

Dindin S. Maolani menyatakan bahwa Komite Konvensi yang diketuai mantan Menteri Agama Maftuh Basyuni harus bisa menangkap aspirasi dukungan pada tokoh yang memiliki kredibilitas, terlebih tokoh muda seperti Jumhur.

Jumhur, kata dia, didukung berbagai elemen masyarakat, tidak hanya kalangan buruh dan pekerja yang menjadi basis ketokohannya, tetapi juga karena dia satu-satunya putra asal Jawa Barat yang telah menyatakan siap mengikuti konvensi setelah didukung untuk ikut konvensi.

"Saya khawatir bahwa masyarakat Jawa Barat akan tersinggung bila satu-satunya tokoh asal Jawa Barat yang telah menyatakan kesiapannya ini ternyata tidak direspons oleh Komite Konvensi," kata Dindin.

Sebaliknya, menurut dia, Partai Demokrat akan mendapatkan keuntungan dalam mendulang suara pemilih asal Jawa Barat yang merupakan terbesar di Indonesia karena mencapai puluhan juta pemilih jumlahnya, bila menyertakan Jumhur dalam konvensi, terlebih bila terpilih oleh partai itu sebagai calon presiden.

"Jumhur populer di tengah masyarakat Jawa Barat," katanya.

Ia berharap Komite Konvensi dapat mengundang Jumhur mengikuti konvensi dan memberikan kesempatan kepada satu-satunya tokoh Jawa Barat yang telah siap mengikuti konvensi itu memaparkan visi dan misinya untuk negeri ini.
(B009/D007)

Pewarta: Budi Setiawanto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013