Malang (ANTARA News) - Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Kota Malang yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) meminta pemerintah untuk bertindak konkret terhadap militer Mesir yang membantai rakyatnya.

Koordinator aksi HTI di kawasan Stadion luar Gajayana Ahmad Fikri di Malang, Rabu, mengatakan sampai saat ini pemerintah belum mengambil sikap tegas dan konkret terhadap pemerintah Mesir.

"Pemerintah jangan hanya mengutuk saja, tapi harus bertindak konkret, misalnya memutuskan hubungan diplomatik dengan Mesir serta melindungi WNI yang berada di negeri itu," tegas koordinator aksi HTI Ahmad Fikri, Rabu.

Ia menegaskan pihaknya juga mengutuk keras perilaku militer Mesir yang membunuh ribuan warganya dan melukai belasan ribu rakyat tak berdosa itu. Perilaku tersebut jelas bertentangan dengan syariat Islam.

Selain mengutuk keras perilaku militer Mesir, HTI juga mengecam sikap hipokrit yang ditunjukkan oleh Amerika Serikat. Negeri adidaya itu seolah-olah mengecam pembunuhan masal yang dilakukan militer Mesir tersebut.

Padahal, lanjutnya, Amerika Serikat juga memberikan bantuan kepada militer Mesir dengan jumlah yang tidak sedikit, yakni sebesar 1,3 miliar dolar AS per tahun.

Amerika dan negara-negara barat, tegas Ahmad Fikri, akan melakukan apapun demi tercapainya kepentingan politiknya, termasuk di negeri yang menjadi ladang minyak tersebut.

"Oleh karena itu, kami mengajak warga Malang dan khususnya mahasiswa untuk bergabung dan berjuang dan berdoa bersama-sama untuk kedamaian di seluruh negeri dan rakyat Mesir," ujarnya menambahkan.

Ratusan mahasiswa HTI tersebut, usai berorasi di kawasan Stadion luar Gajayana, langsung "long march" menuju kawasan Alun-alun Merdeka yang berada di pusat kota.

Kecaman dan kutukan terhadap militer Mesir tersebut juga dilakukan mahasiswa maupun berbagai organisasi kemasyarakatan di berbagai daerah.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013