Riyadh (ANTARA News) - Arab Saudi pada Rabu, mendesak dukungan dunia bagi pemerintah sementara Mesir untuk mencapai "stabilitas" di negara tersebut, dan tidak menghambat upayanya.

"Kami berharap masyarakat internasional mendukung upaya pemerintah Mesir dalam rangka mencapai apa yang dicita-citakan, yakni terwujudnya keamanan, stabilitas, dan kemakmuran," kata Menteri Luar Negeri Pangeran Saud al-Faisal kepada AFP.

Kerajaan mendesak masyarakat internasional, "untuk tidak mengambil langkah-langkah yang bisa menghambat upaya pemerintah Mesir menstabilkan negaranya", kata Pangeran Saud.

Komentarnya itu muncul pada saat para menteri Uni Eropa akan bertemu di Brussels, Rabu, di mana mereka diperkirakan akan mengutuk kekerasan yang melanda Mesir.

Pertemuan Uni Eropa telah diselenggarakan secara cepat di tengah-tengah istirahat musim panas di Eropa setelah kematian hampir 900 orang dalam sepekan kekerasan tanpa henti di Mesir, terkait dengan tindakan keras Kairo terhadap para pendukung presiden Mohamed Moursi yang digulingkan oleh tentara pada 3 Juli.

Di antara pilihan-pilihan yang dibahas para menteri adalah akan menahan bagian paket bantuan besar Uni Eropa atau menangguhkan transaksi senjata serta kerja sama militer dan keamanan sambil menunggu solusi politik di negara Arab.

Pangeran Saud mengumumkan pada Senin bahwa negara-negara Arab dan Islam siap untuk mengambil langkah membantu Mesir jika negara-negara Barat memotong paket bantuan kepada Kairo.

Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya menyambut pengusiran Moursi dari Mesir dan Riyadh mengumumkan paket bantuan sebesar lima miliar dolar AS kepada negara itu.

Kuwait dan Uni Emirat Arab mengikuti dan membawa janji yang dibuat oleh tiga negara Arab kaya minyak di Teluk menjadi 12 miliar dolar AS.


Penerjemah: Askan Krisna

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013