Kediri, Jawa Timur (ANTARA) - Sebanyak 33.272 orang anak di Kota Kediri, Jawa Timur, dijadwalkan mendapatkan imunisasi polio yang pemberiannya di seluruh posyandu, puskesmas, hingga sekolah yang telah ditetapkan.

Penjabat (Pj) Wali Kota Kediri Zanariah di Kediri, Senin, mengemukakan pemkot juga ikut serta memulai pemberian imunisasi polio, dalam acara pencanangan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) sebagai upaya penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) Polio.

"Di Kota Kediri sebanyak 33.272 anak dengan target cakupan 95 persen. Jumlah ini akan terus bertambah karena nantinya kita tidak melihat status apakah anak ini asli Kota Kediri, pendatang, ataupun tamu saat melaksanakan imunisasi berlangsung. Ini tantangan besar bagi kita untuk bisa menekan kasus polio di Indonesia," katanya.

Zanariah mengungkapkan sejak tahun 2014 Indonesia telah berhasil menerima sertifikat bebas polio bersama dengan negara anggota WHO di Regional South East Asia Region (SEARO). Upaya ini didapatkan setelah perjuangan yang cukup panjang dari berbagai program imunisasi yang digalakkan pemerintah hingga saat ini.

Baca juga: Kemenkes targetkan 95 persen peserta PIN Polio di Jateng dan Jatim

Komitmen ini juga terus dijaga dan diupayakan seoptimal mungkin guna membasmi penyakit polio di tahun 2026.

Bebasnya Indonesia dari penyakit polio bukan berarti virus ini musnah dari muka bumi. Selama ini anak-anak masih aman karena memiliki tameng imunisasi lengkap, sehingga herd immunity terbentuk.

"Polio ini bak mati suri karena masih ada di sekitar kita dan bisa muncul sewaktu-waktu jika ada triggernya, seperti rendahnya cakupan imunisasi dan kurangnya penerapan hidup bersih dan sehat. Makanya imunisasi polio lengkap tetap harus dijalankan dan sejak dini anak-anak diajarkan perilaku hidup bersih dan sehat," ujarnya.

Pada bulan Desember 2023 telah ditemukan dua kasus positif polio dan satu kasus pada bulan Januari 2024. Temuan ini cukup mengagetkan karena sudah satu dekade Indonesia aman dari kasus polio.

Dari kejadian luar biasa (KLB) ini pemerintah mengambil langkah strategis pencegahan melalui kegiatan Sub PIN Polio yang diselenggarakan serentak mulai hari ini di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Ia mengatakan pemberian imunisasi polio ini diperuntukkan bagi anak usia di bawah delapan tahun dengan dua kali pemberian tetes polio pada bulan Januari dan Februari 2024.

Kegiatan ini dilaksanakan dua sesi, yaitu 15-21 Januari 2024 dan 19-25 Februari 2024 bertempat di seluruh posyandu, puskesmas, dan sekolah yang telah ditetapkan.

Baca juga: Pemkab Madiun sasar sebanyak 73.577 anak untuk Sub PIN Polio 2024

Ia juga menambahkan dalam menyukseskan sub PIN Polio ini pemerintah tidak dapat bekerja sendiri. Orang tua juga harus mendukung dan berperan aktif mengajak anak-anaknya mendapat imunisasi. Pemberian imunisasi ini juga tidak dipungut biaya atau gratis.

Selain itu, Pemkot Kediri tidak hanya menaruh perhatian lebih pada capaian cakupan imunisasi, tetapi juga memastikan kondisi sanitasi masyarakat terjaga kebersihannya. Seluruh masyarakat diajak untuk terus peduli pada kesehatan lingkungan terutama penerapan hidup bersih dan sehat.

"Manfaatkan kesempatan baik ini untuk melindungi anak-anak kita jangan sampai polio merenggut keceriaan dan kesempatan meraih cita-cita. Apabila ditemukan tanda-tanda kasus lumpuh layu mendadak pada anak segera laporkan ke petugas kesehatan atau kader posyandu. Sekali lagi polio tidak dapat diobati namun bisa dicegah dengan imunisasi," imbuhnya.

Baca juga: Kemenkes sebut masyarakat antusias ikuti Sub PIN Polio hari pertama

Baca juga: Pemkab Jember sasar 304.000 anak untuk Sub PIN Polio


 

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024