Pemerintah Kota Kediri perlu melakukan intervensi kepada masyarakat, salah satunya melalui tindakan pemeriksaan dini dengan teknik IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat)
Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, melibatkan 300 orang perempuan untuk melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks sebagai upaya mencegah penyakit kanker.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr Muhammad Fajri Mubasysyir mengatakan penyakit kanker masih menjadi permasalahan yang serius di seluruh dunia.

"Pemerintah Kota Kediri perlu melakukan intervensi kepada masyarakat, salah satunya melalui tindakan pemeriksaan dini dengan teknik IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat). Kegiatan ini sekaligus digelar dalam rangkaian Hari Kanker sedunia yang diperingati setiap tanggal 4 Februari," katanya di Kediri, Selasa.

Ia menambahkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa penyakit kanker merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia, terhitung hampir 10 juta kematian per tahun pada tahun 2020.

Dari data tersebut menunjukkan bahwa kampanye edukasi terkait faktor risiko, promosi kesehatan, screening dan pemeriksaan deteksi dini kanker sangat penting diketahui masyarakat untuk peningkatan kesadaran terhadap bahaya kanker.

Baca juga: Kepala BKKBN: Pendidikan seks usia dini dapat cegah kanker serviks

Menurut dia, pemeriksaan dini penting sehingga dengan begitu diharapkan masyarakat dapat menerapkan gaya hidup sehat dan memiliki kemauan untuk melakukan deteksi dini hingga proses pengobatan kanker.

Pihaknya melibatkan tim medis Dinas Kesehatan dan puskesmas di Kota Kediri untuk melakukan pemeriksaan IVA. Jika saat pemeriksaan ditemukan masalah di serviksnya, selanjutnya segera dilakukan penanganan dengan krioterapi.

Untuk krioterapi, ia mengatakan kini juga sudah ada di Puskesmas Balowerti, Pesantren 2 dan Campurejo, Kota Kediri.

Masyarakat khususnya perempuan usia produktif atau ibu-ibu yang ingin melakukan pemeriksaan IVA, tambah dia, bisa datang ke puskesmas pada hari dan jam kerja. Pemeriksaan tersebut sebaiknya dilakukan secara berkala antara enam bulan hingga satu tahun sekali.

Ia menjelaskan pencegahan kanker dapat juga dilakukan dengan beberapa cara antara lain menghindari faktor risiko dan melakukan cek kesehatan secara berkala, mengenyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet gizi seimbang, istirahat cukup, dan kelola stres (Cerdik).

Baca juga: HOGI: Prakanker serviks tak selalu ada keluhan, harus rutin skrining

Selain itu juga melakukan vaksinasi Human Papilloma Virus (HPV) dan menghindari radikal bebas.

Pihaknya mengimbau masyarakat apabila merasa kondisinya kurang sehat disertai dengan munculnya benjolan di tubuh sebaiknya segera memeriksakan diri ke layanan kesehatan.

"Jika merasa kondisinya kurang sehat kemudian ada benjolan yang tumbuh cepat dalam waktu beberapa bulan sebaiknya segera melakukan pemeriksaan. Selain itu, jika masyarakat ingin mengetahui info yang benar dan lengkap tentang tanda-tanda dini penyakit kanker bisa datang ke puskesmas terdekat. Semoga kegiatan ini bisa menjadi bekal dalam memberikan pengetahuan dan pembentukan perilaku yang baik sebagai upaya pencegahan kanker serviks dan kanker payudara," kata dia.

Salah seorang yang ikut pemeriksaan dini antisipasi kanker serviks, Ani Mutiah, asal Kelurahan Bangsal mengaku ikut kegiatan ini sebab ingin memastikan kondisi kesehatan tubuhnya.

"Dari hasil pemeriksaan alhamdulillah normal. Kami berharap pemeriksaan seperti ini bisa diadakan rutin. Jadi masyarakat ada motivasi untuk memeriksakan dan mengecek kesehatannya," kata Ani.

Baca juga: Kemenkes harapkan kanker leher rahim nasional turun pada 2030

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024