Bandung (ANTARA News) - Shigeko Mumatsuma (40) warga negara Jepang yang juga istri pengacara Edi Wirawan SH (60) ditemukan tewas dengan leher nyaris putus akibat gorokan senjata tajam di rumahnya di Jalan Neglasari No.5, Cidadap, Kota Bandung, Selasa pagi sekitar pukul 09.10 WIB. Keterangan yang dihimpun ANTARA News di lokasi kejadian menyebutkan, korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, karena selain sekujur tubuhnya bersimbah darah, juga mata pisau yang digunakan untuk menghabisi nyawa korban masih menancap di leher. Meski suasana di dalam rumah tampak rapi, namun ceceran darah terdapat di mana-mana termasuk di kamar mandi bagian dalam, serta ditemukan amplop kosong warna coklat yang diduga bekas menyimpan uang, tidak jauh dari tubuh korban. Korban yang sehari-harinya sebagai ibu rumahtangga itu tinggal bersama tiga pembantu dan dua satpam, namun korban menempati rumah utama sendirian, sedangkan pembantu dan satpam tinggal di bangunan terpisah. Korban pertama kali ditemukan oleh suaminya, Edi Wirawan dan dua pembantu yang tinggal di kantor Edi di kawasan Jalan Ciumbuleuit Bandung pada pukul 09.10 WIB, setelah sebelumnya Edi yang sebelumnya sempat keluar kota diberitahu oleh salah seorang pembantu tersebut. Sedangkan saat kejadian, dari dua orang Satpam rumah tersebut, satu di antaranya bernama Suyitno yang kebetulan berjaga pada Senin malam hingga Selasa pagi tidak ada di tempat, bahkan pintu pagar utama tidak terkunci. Polisi yang tiba di lokasi kejadian menemukan jenazah korban sudah terkapar di salah satu ruangan dan menemukan barang bukti berupa pisau dapur yang masih menancap di leher korban. Jenazah korban setelah diperiksa di TKP, langsung dibawa ke RS Hasan Sadikin Bandung untuk diotopsi. Wakapolresta Bandung Tengah Kompol Benny yang ditemui di TKP mengatakan, peristiwa pembunuhan itu diduga terjadi pada Senin (31/7) malam, karena berdasarkan video rekaman dari dua kamera pengintai (CCTV) yang dipasang di halaman, gambar terakhir pada pukul 20.30 WIB. "Berdasarkan keterangan di TKP, darah korban saat ditemukan sudah membeku dan rekaman video dari CCTV terakhir pada Senin malam. Jadi diduga korban dihabisi oleh pelaku pada Senin malam," katanya. Sedangkan mengenai pelaku dan motif pembunuhan itu, kata Wakapolresta, diduga kuat dilakukan oleh salah seorang Satpam yang sakit hati. "Ini berdasarkan keterangan saksi warga sekitar yang sempat berpapasan dengan salah seorang Satpam rumah korban yang mengaku kesal dengan majikannya pada Senin malam," katanya. Kendati begitu, kata dia, motif pembunuhan itu masih belum bisa dipastikan, namun dugaan sementara dilakukan oleh salah seorang Satpam yang kesal terhadap majikannya itu. "Dugaan keterlibatan orang dalam pada peristiwa pembunuhan itu, karena pintu ruang utama tidak ada yang rusak termasuk jendela rumah juga tidak ada yang rusak, bahkan untuk bisa membuka pintu utama dari luar perlu kode sidik jari. Jadi yang bisa membuka dari luar pintu utama itu adalah kedua penghuni rumah," katanya. Menurut Wakapolresta, kemungkinan sebelum korban dibunuh, pelaku yang sudah kenal dengan korban mengetuk pintu, baru setelah pintu terbuka, pelaku menyerobot masuk sambil menyerang korban tanpa ada saksi lain yang melihatnya. Untuk itu, kata dia, pihaknya bekerjasama dengan Polda Jabar dan Polwiltabes Bandung melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diduga salah seorang Satpam tersebut.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006