Bukan hanya siswa yang muslim, tapi siswa yang non-muslim juga mendapat pendampingan dari guru atau tokoh agama masing-masing. Belajar agama harus didampingi dengan guru yang mengerti dan kompeten...
Tangerang (ANTARA) - Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Banten, Nurdin mengatakan Program Pelajar Tangerang Mengaji menjadi benteng bagi generasi muda untuk menjaga akhlak dan juga moral di tengah perkembangan teknologi informasi dewasa ini.

"Untuk itu harus terus menggelorakan semangat Pelajar Tangerang Mengaji," kata Nurdin saat meninjau kegiatan Pelajar Tangerang Mengaji di SMP Negeri 2, di Tangerang, Selasa.

Perlu diketahui Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang sebelumnya telah meluncurkan Program Pelajar Tangerang Mengaji yang berlaku bagi siswa pada jenjang SD hingga SMP di seluruh wilayah Kota Tangerang.

Nurdin juga mengungkapkan keberadaan Program Pelajar Tangerang Mengaji menjadi jembatan bagi generasi muda agar lebih memahami agama dengan lebih baik lagi melalui bimbingan dari guru yang juga mengerti dengan baik tentang agama.

Baca juga: Pemkot Tangerang luncurkan Pelajar Tangerang Mengaji di 620 sekolah

"Bukan hanya siswa yang muslim, tapi siswa yang non-muslim juga mendapat pendampingan dari guru atau tokoh agama masing-masing. Belajar agama harus didampingi dengan guru yang mengerti dan kompeten, sehingga dapat mengurangi belajar agama ke mbah Google atau mpok Tiktok," katanya.

Nurdin juga menuturkan Program pelajar Tangerang mengaji bertujuan memastikan tidak ada lagi anak-anak yang buta baca tulis Al-Quran dan dalam jangka panjang dapat mewujudkan visi Kota Tangerang yaitu Kota Akhlakul Karimah.

"Oleh karena itu sejak dini mereka sudah dibentengi dengan bekal ilmu agama yang baik," katanya.

Pelaksanaan Program Pelajar Tangerang Mengaji terbagi dalam dua jenis yakni sebelum jam pelajaran pertama, dimulai pada Selasa pagi hingga Jumat pagi setiap harinya mulai pukul 06.30 hingga 07.30 WIB.

"Dan yang berupa ekstrakurikuler, sepulang sekolah di hari Selasa dan Kamis," katanya.

 

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024