Makassar (ANTARA News) - Sebanyak 24 unit rumah semi permanen ludes terbakar di kompleks PU, Kelurahan Mariso dan Layang, Kecamatan Mariso Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.

Berdasarkan keterangan warga, si jago merah mulai beraksi sekitar pukul 15.50 WITA di rumah salah satu warga, kemudian menjalar ke rumah warga lainnya yang berhimpitan satu sama lain. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.

Salah satu warga bernama Tamrin menyebutkan, salah satu rumah di bagian sudut kompleks tersebut diduga memasak nasi menggunakan kayu bakar kemudian di tinggal pergi. Beberapa saat kemudian api mulai merembet ke rumah warga lainnya.

"Ada suara ledakan kemudian apai mulai membesar dan menjalar kerumah warga sekitar," katanya.

Sementara dari pihak pemadam kebakaran mengaku berhasil menjinakkan api hampir dua jam dan mengerahkan 16 mobil pemadam dibantu tiga dari PDAM serta satu water canon dari Brimob Polda Sulselbar.

"Semua pos jaga damkar yang ada di wilayah makassar semua kami turunkan secara full, kami pun di back-up dengan water canon dan bantuan dari PDAM," ujar Kepala Bidang Operasi Pemadam Kebakaran Makassar .

Terkait dengan apa penyebab kebakaran tersebut, kata dia masih dugaan sementara arus pendek. Saat ditanyai adanya keributan saat pemadaman, pihaknya mengatakan warga yang tidak kooperatif saat petugas melaksanakan tugasnya.

"Ini masalah klasik banyak warga yang sulit diatur padahal petugas berusaha menjinakkan api di beberapa penjuru. Hal ini juga terkait dengan lorong-lorong yang sempit sehingga petugas kesulitan membentangkan selang air ke pusat api, hampir dua jam api baru padam, " tambahnya.

Hingga saat ini petugas PMI dan sejumlah ambulance masih bertahan dilokasi dan siap memberikan bantuan diback-up oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Makassar. Polisi memasang garis polisi untuk penyelidikan lebih lanjut. Sementara sejumlah korban berdasarkan data sementara 100 Kepala Keluarga memilih bertahan di lokasi kebakaran tersebut. (*)

Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013