Itu sebabnya Riau dapat disebut sebagai etalase industri minyak nasional.
Pekanbaru (ANTARA) - Realisasi lifting minyak dan gas bumi di Provinsi Riau selama 2023 mencapai 181.650 barel oil per hari (barel oil per day/BOPD) lebih atau telah menyumbang sebesar 30 persen dari lifting nasional sebesar 605.500 BOPD selama tahun 2023.

"Itu sebabnya Riau dapat disebut sebagai etalase industri minyak nasional,” kata Gubernur Riau Edy Natar Nasuiton dalam keterangannya di Pekanbaru, Kamis.

Edy Natar Nasution menyampaikan apresiasi terhadap capaian kinerja SKK Migas dan KKKS di Provinsi Riau terkait aktivitas eksplorasi maupun eksploitasi sebagai upaya untuk peningkatan lifting.

Upaya itu sekaligus juga dalam mempertahankan laju penurunan alamiah melalui kegiatan studi serta pengeboran sumur baru yang sangat masif dilaksanakan di Provinsi Riau.

"Kalau kita lihat tadi sesuai laporan lebih 500 sumur, artinya ada sekitar 60 persen dari jumlah pengeboran sumur di Indonesia yang berada di Provinsi Riau," katanya pula.

Ia menjelaskan ada beberapa hal yang menjadi perhatian bersama, pertama yaitu pada Peraturan Menteri ESDM Nomor 37 Tahun 2016 Pasal 19, Pemerintah Daerah yang telah mendapatkan Participating interest (PI) 10 persen tentu akan bertanggung jawab sesuai dengan kewenangan.

Tanggung jawab tersebut adalah untuk mempermudah dan memperlancar perizinan dan termasuk siap membantu penyelesaian permasalahan yang mungkin timbul terkait pelaksanaan kontrak kerja sama di daerah.

"Pemerintah Provinsi Riau selalu siap memperlancar kondisi-kondisi itu. Karena sudah menjadi komitmen kami di Pemerintah Provinsi Riau dan pemerintah daerah harus sudah memberikan dukungan," kata Edy.

Edy mengatakan dengan semakin masif kegiatan hulu migas di Provinsi Riau pada tahun 2024, ditambah dengan kondisi alam yang memiliki tantangan sendiri, tentu akan berdampak terhadap kelancaran operasional di lapangan.

"Harapan kita tahun 2024 agar bisa semakin lancar, tentu akan memberikan dampak Provinsi Riau melalui dana bagi hasil migas termasuk PI 10 persen dan efek berjangka di masyarakat," katanya lagi.

Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus berharap dari pertemuan ini, koordinasi pihaknya bersama pemerintah semakin kuat dan bersinergi karena itu semua aktivitas dapat berjalan dengan baik.

"Harapannya Pemerintah Provinsi Riau paham dan memahami rencana kegiatan di tahun 2024. Kemudian, dari Pak Gubernur tadi tentu akan siap menugaskan seluruh kepala dinas dan jajaran memberikan dukungan terhadap kegiatan industri migas," katanya.

Dengan demikian, katanya lagi, sebanyak 13 kontraktor kontrak kerja sama di Provinsi Riau bisa melaksanakan seluruh kegiatannya secara aman, lancar, dan kesehatan keselamatan kerjanya tidak ada kejadian yang luar biasa. 
Baca juga: SKK Migas ungkap kendala "lifting" migas belum capai target
Baca juga: SKK Migas: Realisasi "lifting" minyak di 2023 sebesar 605,5 ribu BOPD

Pewarta: Frislidia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024