Davos, Swiss (ANTARA) - Terlepas dari lesunya pertumbuhan dan berbagai tantangan yang dihadapi oleh ekonomi global, para pemimpin bisnis yang menghadiri Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) ke-54 tetap yakin dengan prospek ekonomi China.

Selama beberapa tahun terakhir, China telah menjadi mesin penting bagi ekonomi global. Produk Domestik Bruto (PDB) China membukukan pertumbuhan 5,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada 2023, lebih tinggi dari target tahunan sekitar 5 persen, berdasarkan data Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China yang dirilis pada Rabu (17/1).

PDB negara itu mencapai rekor 126,06 triliun yuan atau sekitar 17,71 triliun dolar AS pada 2023.

"Perekonomian China memenuhi target nasional yang ditetapkan sekitar 5 persen dan bahkan melampauinya. Ini merupakan kabar baik untuk China dan juga kabar baik untuk Asia dan dunia karena China menyumbang sepertiga dari pertumbuhan global," kata Kristalina Georgieva, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), kepada Xinhua dalam sebuah wawancara, Rabu.
 
     Foto yang diambil pada 18 November 2023 ini memperlihatkan orang-orang foto bersama di Resor Danau Songhua di Kota Jilin, China. (Xinhua/Xu Chang)

Pada sesi "Memulihkan Kembali Pertumbuhan di China" (Recharging Growth in China) dalam WEF, Zhu Min, Wakil Ketua Pusat Pertukaran Ekonomi Internasional China (China Center for International Economic Exchanges/CCIEE) dan juga mantan deputi direktur pelaksana IMF, mengatakan bahwa pertumbuhan 5,2 persen "menunjukkan ketangguhan ekonomi China."

Konsumsi China telah pulih dengan kuat, dan investasi modal juga telah pulih, kata Zhu.

Banyak perusahaan multinasional besar telah secara aktif menangkap peluang yang dihasilkan oleh pasar konsumen China yang sangat besar. Selama bertahun-tahun, investasi asing di pasar China telah mencapai kesuksesan yang luar biasa dan investor asing juga yakin dengan perkembangan ekonomi China.

"Saya rasa hal terburuk tidak ada di depan China, saya rasa China telah melewati hal terburuk itu. Dan saya rasa kita mungkin akan melakukannya dengan cukup baik dalam satu atau dua tahun ke depan," ujar David Rubenstein, salah satu pendiri dan juga salah satu ketua eksekutif Carlyle Group, kepada Xinhua dalam sebuah wawancara di WEF.

"Ketika saya melihat ke seluruh dunia saat ini, saya sangat optimistis dengan ekonomi China," kata Joe Ngai, yang menjabat chairman McKinsey & Company di China Raya, sebuah perusahaan konsultan manajemen global. Dia mengatakan bahwa fundamental ekonomi China tetap tidak berubah di tengah ketidakpastian ekonomi global.
 
   Sejumlah pekerja memilah paket kiriman di pusat distribusi surat ekspres China Post Group Co., Ltd. di Daoxian, Provinsi Hunan, China, pada 12 November 2023. (Xinhua/He Hongfu)   

Terlepas dari ketegangan geopolitik dan perlambatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi saat ini, Chairman ABB Peter Voser mengatakan bahwa dia tetap yakin dengan China. Dia menambahkan bahwa ABB tidak berencana melakukan perubahan strategi di negara itu.

ABB, raksasa teknologi global di bidang elektrifikasi dan otomasi, telah menjadikan pusat produksinya di Kota Xiamen, Provinsi Fujian, China tenggara, sebagai fasilitas unggulan untuk manufaktur berkelanjutan.

Jesper Brodin, CEO Ingka Group, yang memiliki sebagian besar toko IKEA di seluruh dunia, mengatakan bahwa IKEA berencana untuk memperluas kehadirannya di China dan India. Pada Agustus 2023, IKEA mengumumkan bahwa pihaknya akan menginvestasikan 6,3 miliar yuan di pasar China selama tiga tahun ke depan.

Di tengah perlambatan ekonomi global, China telah mencapai peningkatan yang signifikan dalam jumlah perusahaan yang baru didirikan yang diinvestasikan oleh perusahaan asing, ditambah dengan struktur investasi asing yang dioptimalkan, demikian ungkap pimpinan Deloitte China Jiang Ying dalam sebuah wawancara dengan Xinhua.

"Pembangunan China tidak dapat dipisahkan dari dunia, dan kemakmuran dunia juga membutuhkan China," kata Jiang, seraya menambahkan bahwa China berkontribusi lebih dari 30 persen terhadap pertumbuhan ekonomi global selama bertahun-tahun, dan merupakan "mesin penting" untuk pertumbuhan ekonomi dunia yang stabil.
 
 Tiga orang wisatawan menikmati waktu bersantai mereka di Resor Danau Songhua di Kota Jilin, China, pada 14 Desember 2023. (Xinhua/Xu Chang) 

Selama periode Januari-November 2023, jumlah perusahaan baru dengan investasi asing di China naik 36,2 persen (yoy), menurut statistik terbaru dari Kementerian Perdagangan China.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024