Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menghibahkan 69 unit ambulans kepada kelompok masyarakat di provinsi tersebut melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023, sebagai bentuk perhatian terhadap kedaruratan kesehatan warga.
"Kami sudah menyelesaikan proses administrasi dan verifikasi berkas-berkas sesuai dengan aturan yang berlaku. Alhamdulillah, semua sudah lengkap, jadi kami selesaikan hari ini pada penyerahan terakhir dari APBD 2023," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Jaya Mualimin usai prosesi penyerahan 16 unit ambulan di Samarinda, Jumat.
Baca juga: Pemprov Kaltim salurkan 60 ambulans untuk kegiatan sosial
Ia berharap ambulans ini dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau.
"Salah satu tujuan kami memberikan ambulans ini untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi, serta stunting yang masih menjadi permasalahan kesehatan di Kalimantan Timur," katanya.
Dengan adanya ambulans ini, imbuhnya, masyarakat bisa segera mengirim pasien ke pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) atau rumah sakit terdekat.
Jaya mengungkapkan pihaknya memiliki rencana untuk melatih para pengemudi ambulans agar bisa memberikan pertolongan pertama kepada pasien, seperti mengatasi henti napas atau pendarahan.
"Kami juga ingin bekerja sama dengan Grab, karena mereka memiliki fitur untuk menghubungkan antara ambulans dan pasien. Jadi, kalau ada yang membutuhkan ambulans, tinggal klik aplikasi dan ambulans yang paling dekat akan datang," ujarnya.
Ia berharap kerja sama antara Dinas Kesehatan Kaltim dan Grab bisa segera terwujud, sehingga pelayanan kesehatan di Kalimantan Timur bisa semakin sigap dalam menghadapi keadaan darurat kesehatan masyarakat.
Baca juga: Kemendagri apresiasi Pemprov Kaltim tuntaskan kemiskinan ekstem
Baca juga: Pemprov Kaltim membantu pertanian Penajam jadi lumbung pangan
Ia mengatakan ambulans ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat di desa, karena kebetulan desa yang menerima tersebut tidak memiliki kendaraan khusus untuk mengangkut jenazah atau pasien yang membutuhkan perawatan medis.
"Ini tentu akan memberikan kemudahan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, baik untuk berobat ke rumah sakit maupun untuk mengurus jenazah yang ingin dimakamkan," ujar Reza.
Ia menambahkan ambulans ini juga dapat digunakan untuk kegiatan sosial lainnya yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat seperti membantu korban bencana alam atau kebakaran.
Ia berpesan kepada masyarakat agar menjaga dan merawat ambulans ini dengan baik serta menggunakannya sesuai dengan keperluan.
Pewarta: Ahmad Rifandi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024