Kelengkapan sarana dan prasarana perlakuan di lini satu, telah siap digunakan dan diluncurkan hari ini. Layanan fumigasi dan pemeriksaan kulit mentah garaman, yang selama ini menjadi PR tersendiri, telah berhasil diselesaikan
Surabaya (ANTARA) - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Jawa Timur meluncurkan area layanan fumigasi dan pemeriksaan kulit mentah garaman di lokasi lini satu Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (19/1).

Kepala Karantina Jawa Timur, Muhlis Natsir di Surabaya, Jumat mengatakan layanan itu merupakan upaya untuk mendapatkan penilaian rapor hijau dari evaluasi Tim Stranas PK-KPK.

"Saat ini hasil evaluasi, Pelabuhan Tanjung Perak masih kuning atau belum hijau dan disinyalir karena belum terealisasinya layanan pemeriksaan ini di lini satu," kata Kepala Karantina Jawa Timur, Muhlis Natsir saat meluncurkan layanan karantina di lini satu Pelabuhan Tanjung Perak, Jawa Timur.

Ia mengatakan, dari 46 pelabuhan dan 6 bandar udara di Indonesia, dalam pantauan Stranas PK, saat ini Pelabuhan Tanjung Perak masih berstatus kuning. Untuk itu Karantina Jawa Timur bersama unsur Pelabuhan, KSOP, Bea Cukai, dan Entitas terkait, gerak cepat dalam penyelesaiannya.

"Kelengkapan sarana dan prasarana perlakuan di lini satu, telah siap digunakan dan diluncurkan hari ini. Layanan fumigasi dan pemeriksaan kulit mentah garaman, yang selama ini menjadi PR tersendiri, telah berhasil diselesaikan," katanya.

Ia mengatakan, kegiatan ini sejalan dengan arahan Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M. Panggabean yang menaruh perhatian besar berkaitan dengan Stranas PK.

Salah satunya adalah kolaborasi unsur Pelabuhan dalam Stranas PK, yang didalamnya terdapat unsur karantina dimana Barantin berkomitmen dalam mensukseskan program Stranas PK baik Pelabuhan maupun Bandar Udara.

Sesuai dengan arahan Kepala Barantin, ayo kita kerja bersama 'royokan' untuk mengurai tata kelola di pelabuhan. Saya baru masuk dan ini adalah PR besar. Kuncinya, pemeriksaan tidak boleh di luar kecuali high risk," kata Muhlis.
​​​​​​​
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Pera Capt. Heru Susanto menyampaikan ucapan selamat atas soft launching yang digelar.

Semoga niat baik kita mendapatkan ridho dari Allah SWT," ucapnya.

Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong (TTL), David Pandapotan Sirait, juga selaras dalam upaya menyelesaikan penilaian raport kuning dari Stranas PK.

"Mari kita bergerak bersama untuk wujudkan tujuan besar ini. Segera Pelabuhan Tanjung Perak ini menjadi hijau," kata David.

Penyediaan layanan perlakuan fumigasi dan tempat pemeriksaan kulit mentah garaman merupakan wujud komitmen seluruh entitas Pelabuhan Tanjung Perak untuk menerapkan pencegahan korupsi di Pelabuhan sebagai bagian dari penataan ekosistem logistik nasional atau National Logistic Ecosystem (NLE) untuk mendorong investasi, kemudahan berusaha, pertumbuhan ekonomi dan memperluas lapangan kerja sebagaimana amanah Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi dan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Nasional Logistic Ecosystem (NLE)

Adapun rangkaian kegiatan ini merupakan perlakuan perdana untuk fumigasi komoditas impor biji pala, asal China sejumlah 27 ton. Dari hasil pemeriksaan Pejabat Karantina Tumbuhan, BKHIT Jawa Timur ditemukan tiga organisme pengganggu Tumbuhan (OPT) serangga hidup populasi tinggi, yaitu Cigarette Beetles (Lasioderma serricorne), Red Flour Beetle (Triboliium castaneum) dan Coffee Bean Weevil (Araecerus fasciculatus).

Baca juga: Karantina Jawa Timur gagalkan penyelundupan ratusan reptil dalam koper

Baca juga: Balai Besar Karantina berikan sertifikasi impor 42.000 kali pada 2023

Baca juga: Balai Besar Karantina: Ular asal Papua paling banyak ditahan pada 2023


 

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024