Jakarta (ANTARA) - JEC Eye Hospitals and Clinics (JEC) meresmikan klinik JEC Java @Pasuruan, yang menjadi fasilitas kesehatan kedua mereka di Jawa Timur.

"Pemeriksaan mata menjadi kunci untuk mengantisipasi terjadinya gangguan penglihatan yang berisiko memburuk bahkan sampai buta. Inilah yang JEC JAVA @ Pasuruan hadirkan," kata Direktur Klinik Utama Mata JEC JAVA @Pasuruan, dr. Lely Retno Wulandari, Sp.M (K) dalam konferensi pers daring yang diikuti dari Jakarta, Sabtu.

Situasi kesehatan mata di wilayah Pasuruan terbilang membutuhkan perhatian karena dari hasil Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB 2014-2016) Jawa Timur, dengan populasi 190 ribu jiwa di Kota Pasuruan, diperkirakan angka kebutaannya mencapai 1.740 orang per tahun. Sementara, di Kabupaten Pasuruan, dengan jumlah penduduk 1,6 juta jiwa, angka kebutaan diprediksi sekitar 14.160 orang per tahun.

Baca juga: JEC gelar bakti sosial yang fokus pada penanganan mata juling

Dinas Kesehatan Kota Pasuruan juga sempat menyebut di 2019 bahwa warga setempat yang mengalami gangguan penglihatan berjumlah 831 orang, 787 di antaranya menderita katarak.

JEC JAVA @Pasuruan menawarkan penanganan gangguan penglihatan secara menyeluruh, mulai dari penanganan katarak dan bedah refraktif, vitreoretina, glaukoma, dan layanan untuk mata anak dan strabismus (mata juling).

Dari sisi fasilitas, JEC JAVA @Pasuruan menghadirkan teknologi Peripheral Iridotomy Laser (laser glaukoma), Argon Laser (laser retina), Optical Coherence Tomography (OCT), Digital Foto Fundus, Perimetry Humphrey, dan Dry Eye Analyzer (alat diagnosis mata kering).

Ada juga fasilitas USG Mata, Biometry dengan IOL Master, Specular Microscope, Nd YAG Laser (laser capsulotomy), NonContact Tonometry (NCT), Auto Refractometer, dan Retinometri.

Menanggapi dibukanya Klinik Utama Mata JEC-JAVA @ Pasuruan, Presiden Direktur JEC Korporat, DR dr. Johan A Hutauruk, SpM(K) mengatakan hal itu menjadi komitmen JEC untuk semakin inklusif dan dekat pada masyarakat.

Baca juga: Mata kering yang tak tertangani dapat merusak permukaan mata

Baca juga: Penggunaan tetes mata sebagai obat jerawat bisa timbulkan efek samping

Baca juga: RS Premier Jatinegara buka layanan untuk perawatan mata komprehensif

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024