"Meski tidak ada masyarakat disini dengan adanya pemberitaan dari rekan-rekan media, masyarakat akan mengetahuinnya dan diharapkan akan memotivasi mereka untuk melakukan hal yang sama, yakni ikut melestarikan lingkungan,"
Natuna (ANTARA) - Staf Potensi Dirgantara (Spotdirga) KSAU melakukan penanaman 613 bibit pohon di Pangkalan TNI Angkatan Udara Raden Sadjad (Lanud RSA) Natuna, Kepulauan Riau guna melestarikan lingkungan di daerah itu.

Aspotdirga KSAU Marsda TNI Andi Wijaya di Natuna, Minggu mengatakan bibit pohon yang ditanam meliputi 306 bibit pohon ketapang kencana dan 307 bibit pohon trembesi.

Selain di Lanud, bibit pohon juga ditanam di beberapa lokasi lainnya meliputi sepanjang Jalan Laksda TNI Adi Sucipto, area Perkantoran Satrad 212 Ranai dan Denhanud 477 Kopasgat.

Selain untuk melestarikan kata dia, penanaman bibit pohon juga guna memperindah wilayah jajarannya.

Ia yakin, pohon yang ditanam akan memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya terlebih lagi untuk manusia.

"Kalau ketapang dan trembesi untuk penghijauan Lanud, jadi inikan banyak pembangunan baru yang terlihat gersang, jadi ketika penanaman tertata dengan baik siapapun yang bertugas akan nyaman," ucap dia.

 
Foto bersama usai melakukan penanaman (ANTARA/Muhamad Nurman)


Ia mengungkapkan bibit pohon yang ditanam dibawa langsung olehnya dari Jakarta menggunakan pesawat TNI AU.

Oleh karena itu, kepada prajurit TNI AU di Natuna untuk merawatnya.

Ia juga berpesan kepada prajurit TNI AU di Natuna untuk selalu dekat dengan masyarakat dan menjadi inisiator kegiatan positif terutama dalam menjaga kelestarian lingkungan.

"Meski tidak ada masyarakat disini dengan adanya pemberitaan dari rekan-rekan media, masyarakat akan mengetahuinya dan diharapkan akan memotivasi mereka untuk melakukan hal yang sama, yakni ikut melestarikan lingkungan," ujar dia.

Ia menambahkan, penanaman juga dibantu oleh Sekretaris BRGM serta jajarannya di Lanud RSA.

Ia berharap pohon yang ditanam bisa tumbuh dengan maksimal agar bisa bermanfaat bagi makhluk hidup.

"Nanti ekosistem baru perlahan semakin tumbuh," cakap dia.

Pewarta: Muhamad Nurman
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024