Operasi masih terus berlangsung dan kami baru memperoleh kabar bahwa satu prajurit penjaga perdamaian PBB tewas dan tiga lain cedera."
PBB (ANTARA News) - Bentrokan baru antara pemberontak dan pasukan pemerintah yang didukung PBB di wilayah timur Republik Demokratis Kongo (DRC) pada Rabu menewaskan satu prajurit badan dunia tersebut dan mencederai tiga orang, kata seorang pejabat.

Juru bicara PBB Farhan Haq mengatakan kepada wartawan di New York, prajurit penjaga perdamaian itu tewas dalam bentrokan dengan pemberontak M23 di dekat kota utama wilayah timur, Goma, lapor AFP.

Militer DRC dan pasukan PBB meluncurkan operasi pada Rabu terhadap pemberontak M23, yang memerangi pasukan pemerintah di sekitar Goma sejak Maret tahun lalu.

Pemberontak itu menggunakan posisi-posisi di perbukitan untuk melancarkan serangan artileri ke kota itu.

Pasukan PBB, termasuk dari brigade intervensi ofensif baru, menggunakan mortir dan helikopter serang dalam bentrokan itu.

"Operasi masih terus berlangsung dan kami baru memperoleh kabar bahwa satu prajurit penjaga perdamaian PBB tewas dan tiga lain cedera," kata Haq.

Pada Mei, seorang prajurit PBB asal Pakistan tewas dalam serangan di South Kivu, DRC.

Sekretaris Jendral PBB mengutuk pembunuhan prajurit Pakistan itu dan menyebutnya sebagai "sebuah kejahatan perang yang berada dalam yurisdiksi Pengadilan Kejahatan Internasional".

Pemimpin PBB itu menyampaikan bela-sungkawa dan simpati yang tulus kepada keluarga korban dan pemerintah Pakistan.

Ban mendesak pemerintah DRC "membawa pelaku kejahatan ini ke pengadilan".

Pakistan adalah penyumbang utama bagi MONUSCO, salah satu pasukan penjaga perdamaian terbesar PBB di dunia yang memiliki lebih dari 17.750 prajurit dan pengamat militer serta 1.400 polisi.

Dewan Keamanan PBB pada Maret setuju membentuk sebuah brigade intervensi tambahan yang mencakup lebih dari 2.500 prajurit di DRC timur untuk menghadapi kelompok-kelompok bersenjata seperti M23.

Brigade khusus itu, pasukan pertama yang diberi mandat ofensif, terdiri dari pasukan dari Afrika Selatan, Malawi dan Tanzania.


Penerjemah: Memet Suratmadi

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013