Jakarta (ANTARA) - Membeli baju baru berwarna merah atau kuning sudah menjadi tradisi di keluarga Lenny setiap kali menyambut Tahun Baru Imlek, sebagai simbol harapan dan limpahan rezeki di tahun yang baru.

"Keluarga saya setiap tahun baru biasanya membeli baju baru, tidak harus cheongsam (pakaian khas tradisional China), tetapi baju apa saja asalkan berwarna merah atau kuning," ujarnya.

Perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan swasta di Jakarta itu mengatakan bahwa dia dan keluarganya sudah membeli baju baru berwarna merah pekan lalu di kawasan Pecinan Glodok, yang rencananya dipakai saat hari pertama tahun baru atau 10 Februari saat bersilaturahmi dengan keluarga besar.

Bagi masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia seperti Lenny, destinasi utama untuk mencari perlengkapan tahun baru tentunya di kawasan Pecinan Glodok. Pedagang baju khas Imlek sangat mudah ditemui di kawasan ini yang banyak berdiri di sepanjang trotoar jalan, biasanya buka dari pagi hingga malam.

Jenis baju yang ditawarkan beragam, mulai dari cheongsam wanita untuk anak dan dewasa, changsan pria untuk anak hingga dewasa, kaos bergambar naga, hingga pakaian tidur, semuanya identik dengan warna merah yang merupakan simbol keberuntungan dan kemakmuran.

Joseph, salah satu pedagang di kawasan Pecinan Glodok, mulai berjualan baju khas Imlek sejak Desember, sementara saat hari biasa berjualan aksesoris seperti cincin dan gelang.
 
   Seorang anak mencoba baju baru yang akan dibelinya untuk merayakan Tahun Baru Imlek pada sebuah pasar di Jakarta, Senin (22/1). (Xinhua)

"Paling banyak yang ke sini membeli pakaian cheongsam untuk anak-anak usia di bawah lima tahun dan pakaian kaos, sepasang baju dan celana, kalau untuk dewasa paling laris baju jenis cheongsam," ujarnya .

Harga baju yang dijualnya berkisar dari 50 ribu hingga 350 ribu rupiah, dengan cheongsam wanita dewasa merupakan yang termahal karena beberapa diimpor langsung dari Hong Kong, China selatan. Joseph bisa memperoleh pendapatan 5-6 juta rupiah sehari jika sedang ramai pembeli terutama di akhir pekan.

Lisa, pedagang lainnya, sudah mulai berjualan pakaian khas Imlek bahkan sejak tiga bulan lalu untuk melayani pembeli luar kota yang datang ke Jakarta dan membeli pakaian untuk dipakai saat pulang ke kampung halamannya.

Sejak pertama kali berjualan pada pertengahan Oktober tahun lalu, tokonya kini semakin laris mendekati puncak tahun baru yang kebanyakan mencari pakaian cheongsam untuk anak usia 2-3 tahun.

"Pengunjung semakin ramai saat akhir pekan, baju yang terjual bisa sampai 100 potong dalam sehari," ujarnya.

Selain berbelanja di Glodok, saat ini tidak sedikit masyarakat yang juga mencari pakaian baru untuk Imlek melalui situs belanja daring seperti TikTok Shop yang kini sedang populer di Indonesia. Beberapa pedagang daring sudah membukukan penjualan pakaian cheongsam hingga ratusan potong, terutama paling banyak dicari untuk cheongsam usia anak maupun dewasa.

Layanan daring semakin populer karena jenis baju yang dijual secara daring menawarkan model yang lebih beragam dibandingkan pedagang luring seperti di Glodok. Selain itu, transaksinya pun lebih mudah karena tidak perlu keluar rumah, bisa mendapat layanan gratis ongkos pengiriman barang, bahkan tidak sedikit yang menawarkan diskon potongan harga.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024