Awalnya kami akan memantau dari harga. Mana yang melonjak, itu menjadi fokus kami.
Medan (ANTARA) - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil I meningkatkan kewaspadaan terhadap keberadaan spekulan komoditas pangan di Sumatera Utara menjelang Ramadhan 2024.

"Awalnya kami akan memantau dari harga. Mana yang melonjak, itu menjadi fokus kami," ujar Kepala KPPU Kanwil I Ridho Pamungkas di Medan, Rabu.

Menurut Ridho, jika ditemukan lonjakan harga yang tidak normal, pihaknya akan melakukan pengecekan ke pedagang dan menelusuri penyebabnya sampai ke hulu.

Baca juga: KPPU fokus awasi sektor migas

KPPU Kanwil I akan memetakan para pelaku usaha yang terlibat sampai komoditas pangan itu sampai di pasar.

"Kami memantau mana harga pangan yang berada di atas nilai keekonomiannya dan marjin harga pasar dibandingkan produksinya tinggi," kata Ridho.

Dia mengatakan, komoditas pangan yang kerap menjadi incaran spekulan adalah yang bisa disimpan dalam waktu lama seperti gula, garam  dan minyak goreng.

"Kemudian ada juga yang rawan dikartel misalnya daging sapi impor. Namun untuk tanaman hortikultura misalnya cabai dan tomat sulit untuk ditimbun lantaran sifatnya musiman," tutur Ridho.

Baca juga: KPPU gandeng semua pihak awasi persaingan usaha ekonomi digital

Sebelumnya, pengamat ekonomi dari Universitas Islam Sumatera Utara Gunawan Benjamin meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara mewaspadai keberadaan spekulan komoditas pangan menjelang Ramadhan 2024 yang jatuh mulai Maret.

Gunawan menyebut, kondisi di mana meningginya permintaan pangan menjelang Ramadhan berpotensi memunculkan praktik spekulasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Para spekulan itu, kata dia, akan menahan barang supaya harganya naik dan keuntungan mereka melonjak.

Oleh sebab itu, Gunawan berharap Pemprov Sumut melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) beserta Satgas Pangan dan KPPU terus memantau kondisi di lapangan.

Ia menilai KPPU mesti rutin mendalami perbedaan harga komoditas pangan di tingkat petani maupun di pasar.

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024