Ambon (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Komisi VII DPR RI melakukan pelatihan pengolahan hasil perikanan berbasis fish jelly bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kota Ambon.

Analisis Anggaran Ahli Madya Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, Ahmad Muntako mengatakan, fish jelly merupakan produk olahan perikanan yang mutunya sangat ditentukan oleh kekuatan gel yakni produk makanan berbahan fish jelly seperti nugget, otak- otak dan bakso.

"Pelatihan ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan baru dalam mengolah hasil perikanan menjadi produk unggul, yang dapat memberikan nilai tambah dan tingkatkan kesejahteraan pelaku UMKM di kota Ambon, " katanya di Ambon, Kamis.

Ia mengatakan, sebanyak 200 pelaku UMKM dari lima kecamatan di Ambon ikut serta dalam yang pelatihan pengolahan produk perikanan berbasis fish jelly.

Inovasi olahan daging ikan katanya, dapat dikembangkan menjadi produk UMKM guna membantu menambah pendapatan pelaku usaha dan meningkatkan perekonomian daerah.

Potensi perikanan di Maluku sangat besar sehingga harus ditindaklanjuti melalui kegiatan pelatihan perekonomian dari hasil perikanan untuk memberikan nilai tambah produk

"Kami melihat sangat besar potensi perikanan di Maluku yang harus dimanfaatkan, karena sebagian besar wilayah merupakan kepulauan, " katanya.

Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan pelatihan guna memanfaatkan potensi sumber daya alam unggulan khususnya di bidang perikanan.

Masyarakat katanya kerap memanfaatkan sumber daya alam lokal sebagai sumber penghidupan, hal ini memang sangat penting, tetapi di sisi lain memiliki keterbatasan dalam upaya penjualan bahan mentah tanpa sentuhan teknologi, kecuali penanganan produk secara sederhana.

"Hal ini karena minimnya pengetahuan dan penguasaan masyarakat terhadap teknologi menyebabkan belum di manfaatkan komoditas perikanan secara optimal," Katanya.

Dirinya berharap, melalui kegiatan pelatihan teknologi ini dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada di Kota Ambon sehingga dapat membentuk kelompok kerja usaha mandiri yang produktif dan terlatih dalam pengelolaan berbasis komoditas unggulan perikanan laut.

"Yang tentunya dapat melahirkan produk olahan unggulan supaya dapat memberikan nilai tambah pelaku UMKM, " katanya.

Baca juga: DPR RI-BRIN latih peternak olah pakan ternak di Sorong
Baca juga: Pelaku UMKM Mi Sagu Ambon juara satu dalam Urban Festival
Baca juga: KKP: Potensi pemindangan ikan capai Rp16,1 Triliun per tahun

 

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024