Kemarin setelah kami lakukan dari Gudang Bulog Purwomartani Sleman, hari ini di Bantul, mungkin besok beliau (Presiden) juga akan ke Klaten.....
Bantul (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo mengatakan telah mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengecek stok beras di beberapa gudang Bulog untuk memastikan bahwa stok pangan tersebut dalam kondisi baik.

"Kemarin setelah kami lakukan dari Gudang Bulog Purwomartani Sleman, hari ini di Bantul, mungkin besok beliau (Presiden) juga akan ke Klaten, kemudian Sukoharjo memastikan bahwa stok beras di Bulog itu dalam kondisi baik," kata Arief seusai mendampingi kunjungan kerja Presiden Jokowi di Gudang Bulog Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta,  Selasa.

Baca juga: Bapanas: Defisit 2,8 juta ton beras awal 2024 dipenuhi via impor

Dalam pengecekan tersebut, kata dia, juga sekaligus dilakukan penyaluran bantuan pangan beras cadangan pemerintah kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di wilayah operasional gudang Bulog tersebut.

"Hari ini yang dibagi kepada sekitar 1.000 KPM, dan stok di Bantul ini kurang lebih ada 1.000 ton, total yang akan dibagi kalau untuk daerah Bantul sekitar 100 ribu ton, terima kasih teman-teman dari Bulog khususnya pimpinan wilayah Yogyakarta," katanya.

Baca juga: Presiden Jokowi dialog dengan warga Bantul soal bantuan pangan beras

Dia mengatakan, Perum Bulog ditugaskan oleh Badan Pangan Nasional bahwa minimum stok beras adalah satu juta ton pada akhir tahun, dalam arti setiap transfer ganti tahun harus ada stok 1,2 juta ton beras.

"Stok itu sudah termasuk yang ada bantuan pangan seperti hari ini disalurkan, yang itu penyaluran tiga bulan bisa sampai sekitar 200 sampai 300 ribu ton, sebulan kali tiga. Kemudian ada lagi 1,2 juta ton tersebut juga untuk stabilisasi pasokan sepanjang tahun," katanya.

Hal itu, kata dia, karena sesuai arahan Presiden Joko Widodo, bahwa untuk stabilisasi pasokan pangan pada dua bulan di awal 2024 digandakan.

"Pak Presiden menyampaikan khusus Januari Februari sebelum panen besar ini pangan khusus untuk beras ini didobelkan, bukan bantuan pangan, tetapi beras untuk stabilisasi," katanya.

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024