program-program pemerintah ini terbilang cukup baik dalam menahan gejolak harga pangan saat ini
Bantul (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo menyatakan program beras bantuan pangan yang disalurkan pemerintah melalui Bulog kepada keluarga penerima manfaat (KPM) merupakan langkah efektif untuk menstabilkan harga pangan.

Arief usai penyaluran bantuan pangan dalam rangkaian kunjungan kerja Presiden Jokowi di Gudang Bulog Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa, mengatakan program penyaluran beras cadangan pemerintah dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) mampu menahan gejolak harga agar tidak ke tingkat yang lebih tinggi.

"Saya tadi malam melakukan 'meeting' (pertemuan) dengan para pengusaha penggilingan padi di Yogyakarta, mereka menyampaikan saat ini harga gabah sedang tinggi yakni di atas Rp8 ribu per kilogram," katanya.

Ia melanjutkan kalau untuk menjadi beras, apabila tidak ada program beras bantuan pangan pemerintah dan beras SPHP tersebut, harganya bakal melonjak di angka Rp18 ribu sampai dengan Rp20 ribu per kilogram.

"Jadi bisa kita lihat, program-program pemerintah ini terbilang cukup baik dalam menahan gejolak harga pangan saat ini. Sehingga bantuan pangan kemudian SPHP tersebut dijalankan terus serentak se-Indonesia, menyeluruh," katanya.

Baca juga: Bapanas deraskan stok CBP sebagai pengganjal jelang panen raya

Baca juga: Bapanas kolaborasi dengan Ombudsman sempurnakan jaminan stok pangan


Sementara itu, Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Perum Bulog Sonya Mamoriska Harahap mengatakan program beras bantuan pangan adalah salah satu upaya pemerintah dalam menjaga kemampuan daya beli masyarakat yang rentan terdampak kenaikan harga pangan.

Pihaknya menekankan bahwa dengan adanya penyaluran beras bantuan pangan ini diharapkan masyarakat penerima bantuan memiliki pos anggaran untuk membelanjakan keperluan rumah tangga lainnya.

"Program Bantuan Pangan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat, sehingga diharapkan masyarakat penerima bantuan memiliki anggaran untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga lainnya," katanya.

Dia juga mengatakan program beras bantuan pangan ini terbukti memiliki kontribusi yang cukup luas manfaatnya bagi masyarakat terutama rumah tangga sasaran.

Baca juga: NFA : bantuan beras beri bantalan ekonomi ke 89 juta masyarakat

Baca juga: Bapanas: Defisit 2,8 juta ton beras awal 2024 dipenuhi via impor

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024