Bahwa investor masih suka ke lokasi tertentu di Pantura memang betul.
Semarang (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Jawa Tengah (Jateng) mengakui bahwa kawasan Pantai Utara Jawa (Pantura) saat ini masih menjadi lokasi favorit tujuan investasi.

"Bahwa investor masih suka ke lokasi tertentu di Pantura memang betul," kata Kepala DPM-PTSP Jateng Sakina Rosellasari, saat dikonfirmasi di Semarang, Selasa.

Menurut dia, ada beberapa pertimbangan investor lebih meminati wilayah Pantura Jateng untuk berinvestasi, antara lain kemudahan akses transportasi, permodalan, penyediaan bahan baku, hingga akses untuk ekspor.

Apalagi, katanya lagi, keberadaan jalur tol membuat beberapa wilayah di kawasan Pantura menjadi incaran investor, terutama Kabupaten Brebes hingga Kota Semarang.

"Ketika ada calon investor, pasti kami sampaikan semua daya tarik investasi di Jateng, baik infrastruktur, sumber daya manusia, dan sebagainya. Tapi kuncinya mereka lebih pada bagaimana akses modal, 'raw material', hingga ekspor," katanya pula.

Namun, Sakina juga melihat ada beberapa daerah yang relatif susah dijangkau karena tidak ada jalur tol, tetapi justru menjadi favorit investor, seperti Kabupaten Jepara dan Rembang.

Ia menjelaskan bahwa DPM-PTSP terus berupaya mempromosikan 35 kabupaten/kota sebagai tujuan investasi, tetapi bagaimanapun juga investor yang menentukan.

Dia mengingatkan, sebenarnya yang terpenting adalah bagaimana pemerintah kabupaten/kota bisa menyajikan kawasan peruntukan industri (KPI) untuk menarik calon investor.

"Terpenting, bagaimana kabupaten/kota menyajikan kawasan peruntukan industrinya (KPI). Kalau KPI-nya terdata baik, investor tertarik," katanya lagi.

Brebes, kata dia, tercatat menjadi lokasi favorit investasi dengan adanya 21 pelaku usaha yang melakukan relokasi atau pengembangan usaha ke daerah tersebut.

"Ada 97 calon investor akan melakukan relokasi ke Jateng atau pengembangan (industri, Red.), 74 (investor, Red.) di antaranya sudah melakukan proses perizinan, dan 45-50 investor sudah proses konstruksi," katanya pula.

Dengan jadi lokasi favorit investasi, ia berharap bisa membantu Brebes meningkatkan perekonomian daerah, mengingat daerah tersebut termasuk kabupaten tersebut yang memiliki kemiskinan ekstrem.

"Ketika ada kegiatan usaha kan ada penyerapan tenaga kerja yang banyak, seperti industri alas kaki, garmen, apparel. Tidak punya keterampilan apapun diterima. Namun, ada komitmen internal mereka akan dilatih," kata dia pula.
Baca juga: Jateng perkuat kerja sama dengan Singapura di sektor investasi
Baca juga: Pemprov Jateng optimistis investasi tidak terpengaruh tahun politik

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024