Inflasi Sulsel secara tahun ke tahun dibandingkan nasional masih jauh lebih rendah karena nasional itu berada di angka 2,58 persen.
Makassar (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel) menyebutkan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terhadap provinsi ini pada periode Januari 2024 secara tahunan atau year on year (yoy) adalah beras dan rokok kretek.

Kepala BPS Sulsel Aryanto, di Makassar, Kamis, mengatakan inflasi pada periode Januari 2024 di daerah ini mencapai 2,38 persen secara year on year (yoy) dan angka itu dinilainya cukup moderat.

"Inflasi Sulsel pada Januari 2024 secara year on year 2,38 persen. Inflasi Sulsel secara tahun ke tahun dibandingkan nasional masih jauh lebih rendah karena nasional itu berada di angka 2,58 persen," ujarnya lagi.

Aryanto menyebutkan pada Januari 2024 terjadi inflasi 0,36 secara bulanan (month to month/m-to-m). Angka inflasi ini lebih tinggi dari nasional yakni 0,04 persen.

Aryanto menjelaskan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,95 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,42 persen.

Lalu, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,58 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,27 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,13 persen; kelompok transportasi sebesar 1,56 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,09 persen.

Kemudian kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,00 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,66 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,55 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,42 persen.

Adapun beberapa komoditas yang memberikan andil inflasi yoy pada Januari 2024, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Januari 2024, antara lain beras, sigaret kretek mesin (SKM), emas perhiasan, angkutan udara, tomat, cabai merah, bawang putih, cabai rawit, kontrak rumah, gula pasir, daging ayam ras, bawang merah, labu siam, akademi/perguruan tinggi, tarif rumah sakit, kentang dan angkutan antarkota.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: ikan cakalang/ikan sisik, ikan teri, ikan bandeng/ikan bolu, telur ayam ras, bahan bakar rumah tangga, kangkung, ikan kembung, ikan benggol, bayam, ikan tuna, tempe, daun kacang panjang muda, dan tahu mentah.
Baca juga: Gubernur BI mengapresiasi Sulsel kendalikan inflasi
Baca juga: Pemprov Sulsel kembali pertahankan inflasi di bawah nasional 

 
 

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024