"Saya mendukung AMIN karena terdapat bayak kesamaan, terutama agama dan keilmuannya," kata pria yang akrab disapa Tom tersebut dalam acara Konsolidasi Warga Muhammadiyah DKI Jakarta untuk Pemenangan AMIN seperti dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Tom menyakini orang yang memegang teguh agamanya akan lurus hidupnya.
Baca juga: Timnas AMIN bocorkan program pembangunan infrastruktur kereta api
Dengan begitu, meski dirinya berbeda agama dengan pasangan AMIN, mantan kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tersebut yakin pasangan calon tersebut akan memegang teguh nilai-nilai universal dalam kepemimpinan.
"Apalagi, saya tahu agama Islam adalah agama kebajikan yang membawa rahmat bagi alam semesta," ucap Tom Lembong.
Selain itu, lanjut Tom, orang yang tinggi ilmu akan dinaikkan derajatnya. Dengan demikian, dia menilai warga Muhammadiyah masuk dalam dua kriteria tersebut.
"Jadi, wajar jika mayoritas warga Muhammadiyah mendukung AMIN," ujar Tom.
Baca juga: Bahlil bandingkan kinerja urus investasi dengan pejabat sebelumnya
Tak hanya Tom Lembong, Co-Captain Timnas AMIN Azrul Tanjung turut menghadiri acara konsolidasi tersebut. Garda Matahari di bawah kepemimpinan Azrul Tanjung juga terus melakukan konsolidasi untuk pemenangan AMIN di Pilpres 2024.
Konsolidasi itu dilakukan bagi warga Muhammadiyah DKI Jakarta yang dihadiri langsung oleh Ahmad Abu Bakar selaku ketua, beserta jajaran pimpinan wilayah, daerah, cabang, dan ranting se-DKI Jakarta.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga peserta Pilpres 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
Masa kampanye Pemilu 2024 berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Setelah masa kampanye, ada masa tenang pada 11-13 Februari 2024. Kemudian, jadwal pemungutan suara berlangsung serentak pada 14 Februari 2024.
Baca juga: Thomas Lembong ralat klaim Singapura atas unicorn Indonesia
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2024
