Kuala Lumpur (ANTARA News) - Ibu Negara Hj Ani Yudhoyono pada Jumat pagi (4/8) mengunjungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Jalan Tun Razak, Kuala Lumpur, Malaysia untuk melihat keadaan tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia bermasalah di negara itu. Dalam kunjungan itu Ibu Ani didampingi Isteri Menlu, Ny Herawati Wirajuda dan istri Duta Besar RI untuk Malaysia Ny Made Rusdihardjo. Dalam kunjungan selama sekitar 1 jam itu, Ibu Ani dan rombongan sempat menyaksikan hasil karya tenaga kerja wanita (TKW)Indonesia yang sedang berada dalam penampungan (shelter) KBRI, misalnya dalam bentuk baju, kerudung, dompet, tas dan sebagainya. Atase Tenaga Kerja KBRI Kuala Lumpur, Teguh Hendro Cahyono menjelaskan, selama berada di penampungan, para TKW bermasalah itu diberikan beberapa macam pelatihan, seperti menjahit dan menyulam, kegiatan pengajian dan konseling serta olahraga senam aerobik. "Untuk mengisi waktu luang mereka di sini, kami menyediakan beberapa buah mesin jahit agar mereka nanti punya bekal setelah pulang ke Indonesia. Dan Alhamdulillah, mereka ternyata punya kemampuan yang bagus dan inilah beberapa karya mereka," ujarnya sambil memperlihatkan hasil karya para TKW itu. Ibu Ani tampak cukup kagum terhadap kemampuan para TKW. Begitu juga saat Ibu Negara meninjau ruang praktik para TKW yang disediakan oleh KBRI. Di dalamnya terdapat satu set meja makan, mesin cuci, kompor gas, dan tempat tidur. Beberapa TKW sempat mempraktikkan bagaimana cara menggunakan alat-alat itu dengan benar. Setelah meninjau, Ibu Ani sempat juga memberikan ceramah di depan sekitar 100 TKW di sana yang berisi dukungan moral agar mereka tetap bersemangat dan tidak putus asa walaupun pernah menghadapi masalah saat bekerja di Malaysia. "Ibu-ibu dan adik-adik di sini (KBRI) dalam keadaan aman. Jangan khawatir. Selama di penampungan, gunakan juga kesempatan yang baik ini untuk mengembangkan lagi keterampilan kalian. Mudah-mudahan semua ini bisa bermanfaat ketika kalian pulang ke Indonesia nanti. Kalaupun mau kembali bekerja di Malaysia, gunakanlah jalur resmi," tegasnya. Sayang, saat diberi kesempatan oleh Ibu Ani untuk bertanya, tak satu pun dari para TKW itu yang bersedia angkat bicara. Para TKW itu merupakan sebagian dari TKW bermasalah yang sedang ditampung di KBRI yang saat ini berjumlah 160 orang. Masalah yang mereka hadapi berbagai macam. Misalnya lari dari rumah majikan karena tidak betah, tidak dibayar gaji, dipukul majikan dan sebagainya. Malah ada juga di antara mereka yang menjadi korban perdagangan manusia (trafficking) dan dijadikan pekerja seks komersial (PSK) di Malaysia. Kepada Atase Tenaga Kerja, Ibu Ani sempat berpesan agar kasus-kasus yang sedang dihadapi para TKW itu segera diselesaikan sehingga mereka bisa kembali ke Indonesia dan bertemu dengan keluarga. Dalam kesempatan yang sama, Ibu Ani sempat juga mengadakan pertemuan dengan ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan KBRI Kuala Lumpur. Kemudian disusul dengan kunjungan ke Pameran Produksi Indonesia di Mid Valley, Kuala Lumpur.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006