Hati-hati dengan underdog

Yordania sendiri terus meningkat grafik permainannya. Mereka rata-rata mencetak 0,5 gol pada babak pertama dalam dua pertandingan terakhir.

Korea Selatan yang sudah 11 kali mencapai semifinal Piala Asia yang enam di antaranya berlanjut ke final termasuk dua kali berakhir dengan status juara, tetap harus mewaspadai Yordania yang untuk pertama kali mencapai semifinal Piala Asia.

Salah satu yang harus dicermati dari Yordania adalah keefektifan tim Timur Tengah ini dalam merebut bola di daerah lawan. Dalam perkara itu, Yordania 30 kali melakukannya, sedangkan Korea Selatan 39 kali.

Yordania juga amat berbahaya dalam serangan langsung dari pertahanan sendiri sampai area penalti lawan, yang biasa disebut direct-attack.

Dalam soal ini, Yordania melakukannya 14 kali, sedangkan Korea Selatan 12 kali. Manisnya, dua dari 14 direct-attack Yordania itu berbuah gol, yang keduanya dibuat Mahmoud A-Mardi kala membantai Malaysia 4-0 dalam fase grup.

Korea Selatan sendiri tak berhasil menciptakan gol dari skema tersebut.

Korea Selatan juga akan dituntut untuk lebih efektif dalam mengonversi penguasaan bola yang sudah mereka tunjukkan sepanjang Piala Asia 2023.

Keasyikan memainkan umpan antar lini bisa membuat mereka lengah, apalagi Yordania memiliki direct-attack mematikan.

Korea Selatan memang tim yang lebih bertabur bintang, kaya pengalaman dan terbiasa dalam atmosfer puncak Piala Asia, tapi membiarkan perasaan di atas angin bisa menjadi bumerang.

Itu karena mereka menghadapi underdog yang dari hari ke hari bertambah percaya diri bisa tampil lebih baik demi terus menuliskan sejarah baru, selain tampil tanpa beban karena tak lagi memikul target besar.


Baca juga: Tuan rumah Qatar ke semifinal usai menang adu penalti lawan Uzbekistan
Baca juga: Klinsmann tularkan pengalaman di Pildun 1990 pada skuad Korea Selatan



Halaman berikut: Bagaimana cara Klinsmann melawan tim Yardania yang penuh percaya diri?
 

Copyright © ANTARA 2024