salah satu fokus program Bank Indonesia pada tahun 2024 adalah penguatan dan perluasan sinergi bersama 'stakeholder' eksternal
Jakarta (ANTARA) -
Bank Indonesia (BI) menggandeng Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo) mengadakan Edukasi Cinta Bangga dan Paham (CBP) Rupiah di badan perekonomian rakyat (BPR) dan BPR syariah di seluruh Indonesia guna meningkatkan kecintaan masyarakat kepada rupiah.
 
"Sejalan dengan desain Program Edukasi CBP Rupiah Tahun 2024, salah satu fokus program Bank Indonesia pada tahun 2024 adalah penguatan dan perluasan sinergi bersama 'stakeholder' eksternal," kata Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim di Jakarta, Selasa.
 
CBP Rupiah merupakan edukasi dan literasi untuk menanamkan pemahaman kepada masyarakat Indonesia untuk menghargai rupiah sebagai simbol identitas, pemersatu, kedaulatan dan kebanggaan bangsa Indonesia.
 
Marlison menuturkan pelaksanaan edukasi CBP Rupiah kepada SDM BPR dan BPRS di seluruh wilayah Indonesia dilakukan dengan mempertimbangkan adanya peran strategis BPR dan BPRS serta potensi eksposur yang cukup luas dari BPR dan BPRS sebagai perpanjangan tangan BI, yang diharapkan dapat membantu dalam pelaksanaan edukasi kepada masyarakat khususnya nasabah perbankan secara langsung mengenai CBP Rupiah.
 
Ke depan, Bank Indonesia berharap BPR dan BPRS dapat turut berperan dalam membantu kebijakan "clean money policy" Bank Indonesia.

Baca juga: Perbarindo minta OJK tunda penerapan SAK EP pada BPR

Baca juga: Anggota DPD gugah BPR di Bali adaptif pada teknologi dan perubahan
 
"BPR dan BPRS diharapkan dapat berperan dalam edukasi CBP Rupiah ke masyarakat agar masyarakat mencintai rupiah dengan merawat secara baik, kemudian menumbuhkan rasa bangga bahwa sebagai mata uang, rupiah tidak hanya dikeluarkan sebagai sebuah alat pembayaran yang sah tapi juga sebagai sebuah simbol pemersatu bangsa," ujarnya.
 
Sedangkan untuk lebih memahami rupiah, BI juga mengajak masyarakat menggunakan rupiah dengan bijak termasuk menggunakan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
 
Sementara Ketua Umum DPP Perbarindo Tedy Alamsyah mengatakan saat ini jumlah BPR di seluruh Indonesia sebanyak 1.410 BPR dengan jumlah kantor sebanyak 6.043 kantor.
 
Kemudian, terdapat 172 BPRS dengan jumlah kantor sebanyak 694 kantor. Saat ini BPR melayani 16.272.664 nasabah, dan BPRS melayani 2.864.612 nasabah.
 
"Kantor BPR BPRS ini berlokasi di kota dan kabupaten di seluruh Indonesia," tuturnya.

Baca juga: BPRS siap memenuhi kebutuhan modal pengusaha di Aceh

Baca juga: Perbarindo sebut IPO jadi peluang BPR raih dana murah
 
 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024