Penghargaan diberikan atas atas dukungan dan kontribusi Ditjen Dukcapil yang sangat berharga terhadap digitalisasi industri BPR dan BPRS.
Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) memberikan penghargaan kepada Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berupa certificate of acknowledgement atas dukungannya terhadap digitalisasi Bank Perkreditan Rakyat (BPR)/Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS).

"Penghargaan diberikan atas atas dukungan dan kontribusi Ditjen Dukcapil yang sangat berharga terhadap digitalisasi industri BPR dan BPRS," kata Ketua Umum Perbarindo Tedy Alamsyah melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Tedy kepada Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri Teguh Setyabudi saat Rakornas Perbarindo di Jakarta, Rabu (6/3).

Sementara itu, Teguh mengatakan Ditjen Dukcapil mendukung upaya perhimpunan BPR dan BPR Syariah menerapkan digitalisasi layanan perbankan bagi sekitar 1.584 anggotanya.

Ia menilai langkah digitalisasi dengan menggunakan identitas kependudukan digital (IKD) dalam layanan perbankan di BPR/BPRS sebagai langkah berani Perbarindo untuk bersaing dalam industri perbankan.

"BPR saja siap terapkan digitalisasi, antara lain menggunakan identitas kependudukan digital dalam layanan perbankan. Artinya, BPR siap bersaing dengan siapa pun. Ini sangat membanggakan," kata Teguh saat menjadi pembicara kunci sekaligus membuka acara Rakornas Perbarindo dan seminar nasional bertema "Implementasi UU Perlindungan Data Pribadi pada Industri".

Menurut Teguh, tema Rakornas Perbarindo sangat relevan dengan tantangan industri BPR atau BPRS di era digital saat ini. Ia menegaskan bahwa digitalisasi penting agar Perbarindo mampu bersaing dengan bank umum maupun lembaga keuangan yang lain.

"Ini pun penting karena banyaknya informasi sensitif seperti data pribadi konsumen yang disimpan dan ditransfer secara elektronik, menjadikan tantangan keamanan informasi dalam bisnis modern semakin kompleks. Karena itu, perlindungan data pribadi menjadi suatu keharusan yang tak bisa diabaikan," ujarnya pula.

Perbarindo menilai kemudahan akses data kependudukan sangat bermanfaat bagi BPR/BPRS dalam mempercepat proses pembukaan rekening nasabah dan mempercepat proses pemberian kredit.

Manfaat kemudahan akses data kependudukan yang telah dirasakan oleh BPR/BPRS ialah dapat mempercepat proses pemberian kredit terutama dalam hal verifikasi data nasabah yang lebih cepat dan mudah.

BPR/BPRS dapat memverifikasi identitas dan kelayakan kredit nasabah dengan cepat dan mudah melalui akses data kependudukan daring. Selanjutnya, proses persetujuan kredit menjadi lebih cepat, karena memiliki informasi yang lebih lengkap dan akurat tentang nasabah dan juga menurunkan risiko kredit.

Perbarindo juga menyebut penghargaan tersebut merupakan bukti nyata sinergi antara Ditjen Dukcapil dan lembaga keuangan dalam mewujudkan inklusi keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Kemudahan akses data kependudukan yang disediakan oleh Ditjen Dukcapil membantu lembaga keuangan dalam memberikan layanan yang lebih cepat, mudah, dan aman kepada masyarakat.

Pada kesempatan itu, Bureau Veritas juga menyerahkan sertifikat ISO 27001 kepada Perbarindo. ISO 27001 merupakan bukti BPR/BPRS serius terhadap keamanan informasi dan menerapkan ISO 27001 dalam kegiatan operasionalnya sehari-hari yang terkait dengan akses data kependudukan.
Baca juga: Perbarindo minta OJK tunda penerapan SAK EP pada BPR
Baca juga: BPR dan BPRS komitmen melindungi data nasabah cegah ancaman siber

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024