kami juga terus berupaya mencari solusi yang efektif, efisien, dan aman dalam penyediaan teknologi bagi BPR/BPRS
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Tedy Alamsyah menyebutkan bank perkreditan rakyat (BPR)/ bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS) perlu memperkuat kompetensi digital sumber daya manusia (SDM) untuk meningkatkan daya saing industri.

"Forum seperti ini bagi Perbarindo sangat penting dan strategis guna meningkatkan kapabailitas serta kompetensi SDM BPR/BPRS, pada akhirnya akan meningkatkan daya saing industri," kata Tedy dalam Seminar Memperkuat Kompetensi Digital SDM BPR/BPRS: Keterampilan dan Kemampuan untuk Masa Depan yang dipantau virtual di Jakarta, Selasa.

Ia menuturkan industri BPR/BPRS harus mampu memenuhi preferensi nasabah terhadap layanan perbankan ke depan. Layanan yang lebih mengutamakan kecepatan, kemudahan, keamanan dan dapat bertransaksi tanpa dibatasi ruang serta waktu, menjadi harapan bagi BPR/BPRS untuk mewujudkannya.

Upaya memenuhi kebutuhan konsumen membutuhkan penguatan pengelolaan terhadap data, model bisnis, regulasi, dan teknologi. Keempat bidang terpenting itu tidak memungkinkan untuk dikuasai dalam jangka waktu yang singkat. Sementara peningkatan daya saing sangat mendesak untuk dilakukan agar tidak kehilangan momentum.

Untuk itu, upaya mentransformasi BPR/BPRS tidak dapat dilakukan secara optimal tanpa melibatkan semua aspek yang saling mendukung satu dengan lainnya.

Baca juga: LPS dan Perbarindo perkuat sinergi untuk implementasi UU P2SK

Baca juga: Perbarindo: UU P2SK dorong BPR kembangkan inovasi produk dan layanan


Aspek-aspek yang dimaksud antara lain peningkatan kapasitas SDM, pengembangan produk dan layanan, perbaikan tata kelola, manajemen risiko, pemenuhan ketentuan, penyempurnaan infrastruktur teknologi informasi, dan sistem informasi manajemen.

"Kami sadari kebutuhan masyarakat semakin berkembang, di sisi lain kami juga terus berupaya mencari solusi yang efektif, efisien, dan aman dalam penyediaan teknologi bagi BPR/BPRS, salah satu upayanya yaitu menjalin sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak," ujarnya.

Selain itu, Tedy mengatakan Undang-undang tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) membuka ruang bagi BPR/BPRS untuk bisa menggunakan teknologi informasi dalam kegiatan keseharian dan bisnisnya.

Oleh karenanya, penguatan kompetensi dan peningkatan wawasan digital bagi sumber daya manusia (SDM) BPR/BPRS juga perlu dilakukan untuk meningkatkan layanan dan bisnis.

Ia menuturkan peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM khususnya di bidang digital telah menjadi agenda besar Perbarindo.

"Perbarindo memang berkomitmen untuk terus berupaya membawa BPR/BPRS naik kelas, sesuai yang telah tercantum dalam Program Kerja Perbarindo Tahun 2022–2026," tuturnya.

Program tersebut antara lain dalam pengembangan digitalisasi BPR yaitu BPR e-Cash dan pengembangan core banking system (CBS) melalui kerja sama dengan pihak ketiga.

Pengembangan SDM juga diperkuat dengan menuntaskan penyusunan modul untuk sertifikasi Staf Supervisor dan Pelaksana sehingga akan mempermudah BPR/BPRS untuk meningkatkan kompetensi, pengetahuan, dan wawasan.

"Kami berharap seluruh program tersebut mendapatkan dukungan dari seluruh pelaku industri," ujarnya.

Baca juga: Sandiaga minta Perbarindo-lembaga keuangan kolaborasi lewat kemitraan

Baca juga: Tedy Alamsyah terpilih sebagai Ketua Umum Perbarindo 2022 -- 2026

 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023