Rinding Panjang, Babel (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BGRM) melakukan penanaman mangrove di kawasan Pantai Batu Tunggal, Rinding Panjang, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

"Penanaman mangrove dalam rangka memperingati Hari Lahan Basah Sedunia yang mengangkat tema lahan basah dan kesejahteraan manusia ini memberikan penekanan akan pentingnya pelestarian dan pengelolaan lahan basah, guna mendukung kesejahteraan kehidupan masyarakat sehari-hari," kata Direktur Jenderal Penegakan Hukum KLHK Rasio Ridho Sani di Rinding Panjang, Kabupaten Bangka, Rabu.

Ia mengatakan mangrove adalah salah satu ekosistem yang dapat menyerap karbon sangat efektif empat kali lipat dari ekosistem lain. Mangrove juga berfungsi menjaga kualitas air laut, karena pencemaran dari daratan ke laut bisa disaring oleh mangrove.

Baca juga: KLHK tanam mangrove peringati Hari Lahan Basah Sedunia di Tarakan

Menurut dia, mangrove seperti lahan basah yang mempunyai mekanisme sendiri mengatasi pencemaran dari daratan.

"Hari ini kita menanam bibit pohon mangrove di lokasi yang sudah berhasil ditanam mangrove di atas hamparan 70 hektare. Ini salah satu lokasi mangrove di Indonesia yang berhasil karena usia mangrove sudah empat tahun dan lokasi ini bisa menjadi model contoh bagi daerah lainnya," kata dia.

Ia menjelaskan, mangrove adalah ekosistem yang sangat penting untuk menjaga suatu wilayah seperti pantai ini agar tidak abrasi.

Jika mangrove rusak maka potensi perekonomian masyarakat juga akan terganggu sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakat daerah juga akan menurun. Oleh karena itu, perlu rehabilitasi mangrove.

"Mangrove menjaga laut dari pencemaran, mari kita jaga mangrove, karena pemerintah daerah juga memberikan perhatian menjaga. Mangrove juga menjadi habitat yang sangat dibutuhkan satwa dan menjadi rumah untuk kepiting, udang, dan ikan-ikan, serta dapat menyerap karbon," ujarnya.

Baca juga: BRGM bersama KLHK lakukan penanaman pohon mangrove di Jayapura Papua

Kepala Pokja Monitoring Evaluasi dan Pengembangan data Badan Restorasi Gambut (BGRM) Dian Nurmala mengatakan peringatan Hari Lahan Basah digelar dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat melestarikan ekosistem gambut dan mangrove.

Menurut dia, tema Hari Lahan Basah Sedunia ini sejalan dengan visi BRGM untuk memulihkan gambut, menghijaukan mangrove, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"BRGM mendukung KLHK dalam aksi penanaman pohon serentak di ekosistem gambut dan mangrove pada hari ini," ujarnya.

Kegiatan penanaman serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia, namun untuk BRGM pelaksanaannya di wilayah kerja BRGM yaitu Provinsi Riau, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua, dan Papua Barat.

Untuk pelaksanaan penanaman serentak di seluruh Indonesia dipimpin Menteri LHK Siti Nurbaya bersama Kepala BRGM Hartono di Provinsi Bali.

Baca juga: BRGM tanam 396.700 bibit mangrove di Natuna selama 2023

Kegiatan penanaman serentak di 13 provinsi ini merupakan bentuk komitmen BRGM bersama KLHK dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan keberlanjutan ekosistem, khususnya ekosistem lahan basah, dan keterlibatan masyarakat untuk menjaga dan memelihara ekosistem gambut dan mangrove.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta/Elza Elvia
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024